Mohon tunggu...
Adrianus Suryanto
Adrianus Suryanto Mohon Tunggu... -

Action locally, think globally \r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Kau

1 Maret 2011   07:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa dunia ini begitu sepi tanpamu , aku mulai merasakan bahwa betapa hampanya dunia ini ketika kamu tidak lagi menjadi bagian dari hariku,bersamaku menikmati setiap detik dan hari yang ada. semuanya menjadi tidak berarti ketika kamu meninggalkan aku, meninggalkan jejak kisah di hati ini yang tak terhapus waktu.it so stupid things to think, but I don't care it.

Kenapa kamu menjadi sangat berarti dalam hidupku, apakah engkau? sampai jiwa ini tak berdaya ketika kamu harus tiada dari pelaku sejarah dari diari hidupku?? bukankah kamu hanyalah seseorang yang datang untuk menikmati sejenak hidup ini, bersama ku lalu pergi sembari membawa semua kenangan indah yang telah kita rajut bersama?

Aku mencoba dan terus mencoba melupakanmu, melupakan semua cerita indah, kisah pertemuan yang sangat tanpa terduga, namun hasarat ini sperti tak terbendung lagi semakin mennjadi dan terus menjadi untuk mengini kamu kembali dalam pelukan jiwaku, kamu terlanjur menjadi teman jiwaku, begitu kakunya diri ini ketika kamu tidaka lagi di sini. kau bagaikan embun di pagi hari yang menyegarkan jiwa yang layu, menghidupkanya menjadi sebuah kehidupan yang punya harapan, tetapi semua itu tinggalah kenagan . Kau sudah sangat terlalu jauh dariku, sudah tak mungkin lagi untuk mengulangi semua kisah di hari kemarin, apalagi untuk memulai sebuah cerita yang baru. Aku di sini sendiri, di temani kesepiam yang tanpa ampun mengintregasikanku kepada dunia yang penuh dengan imajinasi liar.

Sejenak aku mencoaba membaringkan tubuh ini di atas kasur yang dulu kita pernah berbaring bersama untuk menyatakan semua rasa dan asa, melepaskan semua hasrat yang tersiksa oleh karena kemolekanmu. Aku mencoba menghadirkanmu kembali dalam imajinasiku, meraihmu untuk berada dalam pelukanku kembali, namun semua itu hanya melengkapi kesumpurnaan dalam kesepian yang membuat aku kembali tersiksa dalam sebuah hasrat yang tidak terlampiaskan. Aku yang hanya tergolek lemah, disaksikan oleh langit langit kamarku yang hanya bisa membisu dan dinding yang dengan kejam memenjarakanku dalam sebuah ruangan yang menyudutkan jiwa.

Kamu!! Kenapa dulu aku harus bertemu dengan mu!! Kamulah yang membuat diri ini tak berdaya,menjadikan segalanya hambar ketika kamu tiada dan membuat segalanya berarti ketika kamu kembali hadir dalam mimpi mlamku, kau bagaikan dewi siwa dan juga dewi penyempurna. Tapi tubuhku terasa kembali seperti kemarin ketika mata ini tak sengaja menatap parasmu yang sedang tersenyum menyaksikanku pada sebuah foto yang masih tertempel rapi di dinding, yang meskipun itu hanyalah sebuah gambar bisu namun setidaknya itu membantuku terbangun dari ketakberdayaanku ketika kamu tidak lagi bersamaku.

Hari itu adalah hari jumat kata sang waktu kepadaku bahwa kamu takan mungkin lagi bisa bersamaku Karenna kamu sudah berada jauh dari duniaku bahkan kalau mungkin itu hanya terjadi dalam mimpi siangku atau dalam dunia imajinasiku. Mengapa sang waktu harus memberikan kabar yang begitu menyayat dan mebisukan hatiku karena harus diam tak tau apakah aku mampu menemukan pengganti dirimu, rasanya sangat tak mungkin untuk menemukan lagi pribadi sepertimu di alam ini, aku sungguh tak punya nyali untuk menemukan pribadi seperti mu yang selalu kukagumi selama hidupku dalam mimpi sekalipun aku selalu mengagumimu, segalanya begitu sempurna di mataku,

sang waktu perputar dan terus berputar membawaku kepada akhir pekan yang kelam, Malam minggu menjadi malam yang menyiksa bagiku, betapa tidak aku harus membenamkan rasasku untuk waktu yang tak tau kapan semuanya harus berakhir. Mengenag kembali semua cerita indah tentang kita, masih begitu segar dalam ingatanku ketika mengahabiskan malam bersama, menatap bintang yang terus saja tersenyum seakan mereka ikut terlarut dalam rasa yang tak tergambarkan dengan kata kata, kita hanya terus dan terus menikmati malam sampai sang mentari menyambut kita dengan senyumannya yang memikat setiap insan yang menatapnya. Parasmu yang begitu memukau mata dan hasrat, memancarkan senyuman yang tak kalah indahnya dengan sang mentari , pesona senyummu memberikan bayangan yang takan pernah termakan jaman, aku tetap mengenagnya sebagai senyuman indah yang memberikan makna disetiap mimpi mimpiku. mengenangnya saja cukup mebuat aku terbangun dan kemudian terlelap ga tau sampai kapan terus ini semua berakhir. aku takakan melupakanmu! menjadikanmu bagian dalam kisah indah hidupku.

Tingkahmu yang centil dan menggoda,pinggul yang ramping dan matamu yang indah. itulah kenapa saya selalu mengingatmu.kau terus saja bermain dalam ingatanku dan membawaku kepada imajinasi yang tak terselsaikan. saya tidak tahu kenapa saya dengan begitu gila kepadmu, tetapi tetap saja saya melakukanya. once again;its stupid things to think and stupid things to say, but I love it. Girl just make me insane!haha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun