Mohon tunggu...
Pierra S H L T
Pierra S H L T Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Medan: Nasibmu Kini (Part 1: Pendidikan)

18 Januari 2016   18:53 Diperbarui: 18 Januari 2016   19:46 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara masalah medan dan sekitarnya, mungkin yang terpikir dari orang yang bukan Medan adalah cara orang berbicara yang sangat kuat & khas, makanan yang enak, dan kota yang sangat besar. Kota ini juga sangat besar dan ditinggali oleh berbagai macam suku, agama, dan latar belakang. Di kota ini, anda bisa menemukan segala sesuatu lebih mudah: supermall yang besar, pasar tradisional, tempat nongkrong, atau sekedar lapo tuak. Kota ini sebenarnya sangat besar dan potensinya sangat besar, sehingga tidak salah kalau Medan menjadi kota terbesar nomor tiga di Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Salah satu keuntungan kota ini adalah warganya yang beragam: ada jawa, Batak, padang, tionghoa, India, dan berbagai ras dari Indonesia.

Melihat berbagai potensi di Daerah, dan melihat kebijakan pemerintah yang mengalokasikan dana yang lebih dari 20% APBN, maka sektor pendidikan perlu kita lihat secara lebih mendalam. Selain itu, kota ini dulu pernah dianggap sebagai kota dengan SDM yang sangat baik.

Pendidikan Dasar, Menengah, dan Berbagai lembaga kursus

Pendidikan pada tahap SD, SMP/SLTP, SMA/U kalau bisa dikatakan sangat dan cukup kompetitif. Sekolah di Medan, dan semangat orangtua di kota ini untuk meningkatkan pendidikan  dan kemampuan anaknya sangatlah besar. Maka tak heran, anak-anak sekolah di Medan, selain mengenyam pendidikan formal di sekolah resmi, para siswa/i di kota ini memiliki minat yang sangat besar.

Ada beberapa indikator bahwa keinginan untuk menonjol pada level pendidikan s.d SMA/U sangat besar, dimana saya pernah sekolah sampai SMA/U di kota ini:

  1. banyak kursus bahasa inggris yang tersedia, dari kursus yang tergolong murah sampai dengan biaya kursus bahasa inggris yang cukup mahal, dimana siswanya diekspektasikan sekolah di luar negeri. Peminat untuk semua level juga sangat besar
  2. Kursus untuk persiapan Ujian Nasional sangat banyak, kursus intensive dan segala merk penyedia. Biasanya tempat seperti ini juga sangat tersedia. Kompetisi diantara penyedia/provider kursus juga sangat ketat.
  3. Persaingan antar sekolah juga sangat besar, baik dari sisi prestise maupun kemampuan menghasilkan siswa yang berkualitas
  4. beberapa siswa SMA dari sekolah-sekolah di Medan menjadi wakil Indonesia di Beberapa olimpiade pendidikan
  5. Banyak Siswa yang sekolah di kota ini yang bisa melanjutkan Pendidikan ke universitas top nasional (UI, ITB, UGM,dsb) dan sekolah kedinasan yang sangat kompetitif/prestisi (STAN, STPDN,dll) bahkan melanjutkan sekolah ke universitas Top di Luar negeri.

Namun berkaca pada release pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal  22/12/2015, saya sendiri mulai meragukan statement di atas. Dari release tersebut, hanya ada 7 (tujuh) sekolah yang dianggap competitive:

  1. SMP Sutomo 1 Medan dengan IIUN 96,54
  2. SMA Sutomo 1 Medan dengan IIUN 95,52
  3. SMA Negeri 5 Medan dengan IIUN 94,62
  4. SMA St Thomas 1 Medan dengan IIUN 93,56
  5. SMA Negeri 1 Binjai dengan IIUN 93,23
  6. SMA Negeri 1 Matauli Pandan dengan IIUN 92,14
  7. SMA Negeri 2 Balige dengan IIUN 93,34

Dari ke-7 sekolah ini, anehnya hanya 1 (satu) sekolah Negeri di Kota Medan yang benar-benar diakui kompetitif, dan sisanya ada di huta-huta (kampung). Sedangkan SMP & SMA Sutomo dan St Thomas, baik dari sisi disiplin dan kredibilitas, dari jaman tahun 90-an sekolah ini dianggap sekolah-sekolah top dengan kredibilitas tinggi dan alumni yang super. 

Kenehan lain bagi saya yang pernah mengecap pendidikan di kota ini adalah ketika ada release yang bagi dunia pendidikan Medan seharusnya di anggap penting, tidak ada satupun insan pendidikan yang memberikan statements atau melakukan reformasi besar-besaran yang seharusnya publik dengar. Pertanyaan kita adalah: apakah memang dunia pendidikan di Medan dan sekitarnya akan sengaja dibiarkan?

Universitas Sumatera Utara (USU)

USU mungkin bagi sebagian sesepuh dan alumninya pernah begitu bangga untuk sekolah di tempat ini. Selain prestisi, seleksi untuk masuk kampus ini juga dianggap sangat ketat. Teman-teman seangkatan saya dulu sangat bangga masuk ke tempat ini. Its so proud to be apart of this uni...itu kata mereka.

Tapi apa yang terjadi belakangan ini?

Jangankan untuk skala nasional, untuk skala regional/Sumatera, USU saat ini bukanlah salah satu universitas terbaik. Universitas terbaik di Sumatera adalah universitas Andalas di kota kecil yang bernama Padang. USU juga bukan bagian dari universitas yang di reccomended sebagai tujuan penerima beasiswa LPDP, salah satu beasiswa bergengsi saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun