Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pilu dan Pengharapan

8 Juli 2021   08:33 Diperbarui: 21 Juli 2021   07:13 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Antrean Ambulans di TPU Rorotan. Sumber: Instagram @alivikry

Pilu ketika tempat ungkapan duka cita harus kita gunakan tiap harinya baik di grup percakapan gawai maupun di media sosial kita

Pilu ketika pembaharuan berita layaknya halaman obituari di surat kabar yang selalu kita baca

Pilu menyaksikan mereka yang terpaksa mengemper di lorong-lorong fasilitas kesehatan karena membludaknya angka korban jiwa

Lalu satu per satu yang kita kenal meninggalkan kita

Satu per satu orang terdekat kita pun bertaruh nyawa

Satu per satu rencana hidup kita pun jauh dari rencana

Tidak ada yang tepat disampaikan dalam masa berduka ini selain kita harus bersama untuk saling menjaga, saling membantu, saling memberi dukungan di antara kita

Karena benar kita dalam fase kritis ini bersama

Karena semestinya kita tetap harus bangkit demi mereka yang peduli dan menyayangi kita

Kiranya Allah menguatkan kita semua

Kiranya Allah menyatukan hati-hati kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun