Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

5 Alasan Mengapa Mayoritas Masyarakat Jepang Ogah Membeli dan Memakai Kendaraan Bermotor Pribadi

16 Juni 2021   07:42 Diperbarui: 16 Juni 2021   19:45 7601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda bahwa Indonesia saat ini telah menjadi salah satu pasar terbesar dari produk-produk otomotif Jepang baik mobil maupun motor.

Merek-merek legendaris seperti Yamaha, Honda, Mitsubishi, Toyota, dan lain sebagainya tidak dapat dimungkiri menghiasi jalanan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Bahkan di beberapa daerah brand kendaraan tersebut diasosiasikan sebagai nama bendanya seperti motor yang kerap disebut Honda di daerah Aceh, Medan bahkan Kalimantan. Mirip penyebutan Aqua yang aslinya merek menjadi asosiasi terhadap air mineral, karena kuatnya identitas brand tersebut.

Namun, fakta yang unik ternyata di negara asalnya yaitu Jepang, memiliki kendaraan pribadi tidak begitu populer di masyarakatnya, jika pun mereka memiliki kendaraan pribadi kebanyakan dari masyarakat Jepang hanya menggunakannya untuk kesempatan tertentu saja, semisal harus keluar kota yang sulit akses kereta, ke pertemuan-pertemuan keluarga, atau jika harus membawa banyak barang-barang.

Mengunjungi Stasiun Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi.
Mengunjungi Stasiun Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi.
Ironis memang, negara produsen kendaraan bermotor justru jarang memiliki ataupun menggunakan kendaraan bermotor seperti motor ataupun mobil pribadi.

Nah mau tahu apa saja alasan masyarakat Jepang banyak yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau jarang menggunakan kendaraan pribadi? Berikut rangkumannya.

Pertama, Transportasi Umum di Jepang Lebih Murah dan Nyaman Serta Terintegrasi Sampai ke Pelosok

Menjajal Shinkanse Bersama Keluarga. Sumber: dokumentasi pribadi
Menjajal Shinkanse Bersama Keluarga. Sumber: dokumentasi pribadi

Bagi yang pernah mengunjungi Jepang tentu tahu bagaimana jaringan kereta, bus, pesawat, dan moda transportasi lainnya di Jepang sudah sangat canggih, terintegrasi, nyaman, dan terjangkau.

Bahkan untuk urusan perkeretaapian Jepang dapat dikatakan sebagai salah satu yang terdepan di seluruh dunia. 

Bayangkan saja dengan kehadiran kereta super cepat seperti Shinkansen waktu tempuh antara Tokyo-Kyoto dan sebaliknya dengan jarak 500 kilometer hanya ditempuh dengan waktu 2 jam 15 menit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun