Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hati-hati dan Pahami Gejala Tuli akibat Bising serta 3 Cara Mencegahnya

4 Maret 2021   08:32 Diperbarui: 4 Maret 2021   19:40 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Shutterstock via www.safetysign.co.id

Apakah akhir-akhir ini telinga Anda sering berdenging tiba-tiba?

Apakah akhir-akhir ini kedua telinga Anda bermasalah untuk mendengar percakapan di tempat ramai?

Apakah akhir-akhir ini Anda memiliki rasa tidak nyaman di telinga dan sulit tidur?

Hati-hati semua itu bisa jadi adalah tanda-tanda telinga Anda mengalami gejala Tuli Karena Bising atau biasa disebut Noise-Induced Hearing Loss (NIHL).

NIHL atau Tuli Akibat Bising adalah sebuah kondisi penurunan kualitas pendengaran pada seseorang atau biasa disebut tuli yang diakibatkan karena terpapar bising dalam jangka waktu lama dan secara terus menerus melebihi Ambang Batas Dengar.

Suara yang termasuk ke dalam kategori bising adalah suara-suara yang mengganggu dan tidak dikehendaki dan jika intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih secara terus menerus dan dalam jangka lama dapat menyebabkan kerusakan reseptor pendengaran kita yang berada pada telinga bagian dalam.

Jika dibiarkan kondisi Tuli Akibat Bising ini dapat berubah menjadi tuli permanen dan menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan mendengarnya secara permanen dan menyebabkan keseimbangan dalam dirinya dan saraf pendengarannya rusak.

Dilansir Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian pada 2014 saja ada sekitar 36 juta orang di Indonesia yang mengalami Tuli Akibat Bising, angka ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Melihat bagaimana Tuli Akibat Bising dapat berdampak buruk bagi kita, lalu bagaimana cara-cara menghindari dan mencegahnya? Berikut cara-caranya:

Pertama adalah Amankan Pendengaran Kita dari Paparan Bising

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun