Namun, semua terasa percuma ketika banyak dunia bisnis yang belum menyadari bahaya terganggungnya kesehatan jiwa bagi perusahaan.
Saya beruntung bekerja di perusahaan yang cukup perhatian terhadap kesehatan jiwa karyawannya. Hal ini juga tidak lepas dari salah satu tulang punggung kesehatan di kantor kami yaitu Dokter Spesialis Okupasi yang bekerja di kantor kami.
Sebelum masuk ke perusahaan saya bahkan tidak mengetahui ada namanya Dokter Spesialis Okupasi (Sp.Ok). Mereka adalah dokter-dokter yang memiliki spesialisasi mengelola dan menilai risiko kesehatan pada lingkungan kerja.
Dokter Okupasi di kantor saya lah yang sangat memperhatikan kesehatan baik fisik maupun psikis dari para karyawan. Beliau membuat berbagai macam program kesehatan bersama tim HSSE kantor guna menjamin kesehatan para karyawan terutama semasa pandemi ini.
Khusus di masa pandemi ini beliau dan Tim HSSE lainnya sukses membuat program olahraga virtual dimana para karyawan dalam jangka waktu tertentu diberikan misi untuk melakukan olahraga dengan imbalan hadiah serta jersey. Tiap minggunya juga ada acara virtual sambil berolahraga dengan berbagai kuis yang menarik.
Untuk kesehatan jiwa, beliau dan Tim HSSE kantor bahkan membuat program konsultasi yang bekerja sama dengan salah satu penyedia layanan psikologis dengan psikolog tersertifikasi dan berizin resmi bahkan jika diperlukan dapat dirujuk kepada psikiater untuk mendapatkan obat-obatan jika diperlukan. Semua diberikan secara cuma-cuma alias gratis.
Banyak juga dibuat program update informasi dan sesi curhat virtual dan webinar dengan psikolog di masa pandemi ini, tidak hanya disediakan bagi karyawan tetapi juga untuk keluarga karyawan.Â
Di dalam acara tersebut kita dibebaskan bertanya semua hal terkait masalah kesehatan psikologi bahkan terkait hubungan dengan pasangan, anak, rekan kerja, dan lain sebagainya.
Saya sendiri beberapa kali menggunakan konsultasi dengan psikolog tersebut, biasanya melalui telepon untuk berkonsultasi dari peengelolaan emosi, strategi berkomunikasi dengan anak serta pasangan, pengelolaan stres, dan lain sebagainya.
Saran dan bimbingan dari psikolog tersebut Alhamdulillah cukup berhasil memberikan dampak kepada saya secara secara pribadi.