Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hasil Pemilu dan Kaitannya dengan Pengesahaan RUU Cipta Kerja, Kita Harus Belajar

9 Oktober 2020   08:18 Diperbarui: 9 Oktober 2020   08:28 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah buruh berunjuk menolak pengesahan RUU Cipta Kerja di Cikarang, 5 Oktober 2020. Sumber: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah dalam laman Tempo.co

Bagi yang selama ini memutuskan untuk menjadi golongan putih entah karena merasa suaranya tak berharga ataupun muak dengan keadaan seharusnya peran kalian sungguh menentukan ketika pemilu kembali dilangsungkan.

Tidak memilih juga sama dengan membiarkan keadaan dan itu sama juga dengan memuluskan mereka yang punya "agenda" untuk berkuasa.

Di lain sisi, bagi para pemilih yang asal-asalan memilih calon legislatif dan eksekutif hanya berdasarkan tampang, gelar apalagi popularitas harus kembali berpikir ulang karena sejatinya itu semua tidak menjamin kecakapan dan keberpihakan mereka terhadap kepentingan rakyat.

Bayangkan jika golongan putih serta pemilih asal-asalan ini ada dalam jumlah yang besar dan terus diulang maka hasil pemilu layaknya seperti bualan, minim kualitas minim partisipasi serta juga legitimasi.

Itulah pentingan untuk secara aktif melihat rekam jejak, mencari informasi yang sesuai melalui berbagai media dan saluran serta juga melakukan studi kecil-kecilan untuk menentukan pilihan kita.

Merepotkan? Bisa jadi demikian apalagi jika pilihan sangat banyak tetapi itulah kehidupan berdemokrasi harus siap untuk menyiapkan solusi atas risiko yang akan kita jalani.

Satu lagi adalah kita harus ingat dan catat siapa-siapa saja anggota DPR dan juga bagian pemerintah yang menjadi aktor pendukung RUU Cipta Kerja kali ini, karena bisa jadi akan menjadi referensi kita dalam memilihi dalam pemilu mendatang.

Akhirnya jika kita tidak ingin melihat para penguasa di senayan dan istana kembali hadir untuk mengkhiantai amanah rakyat, maka semakin pintar dan bijaklah kita dalam memilih calon di pemilu selanjutnya.

Sudah cukup kita dikhianati, sudah cukup kita dikibuli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun