Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memanas! Azerbaijan dan Armenia Kembali Perang

29 September 2020   08:15 Diperbarui: 29 September 2020   08:23 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Armenia dan Azerbaijan. Sumber: bbcindonesia.com

Meski terjadi gencatan senjata pada 1994, namun tensi kedua negara tidak juga surut karena sengketa wilayah ini.

Akhirnya pada 2016 meletus kembali konflik dua negara bertetangga ini hingga memakan korban sekitar 100 orang jiwa.

Wilayah Nagorny Karabakh banyak dihuni oleh keturunan Armenia yang beragam Kristen bersama dengan keturunan Turki yang beragama Syiah.

Secara internasional Karabakh telah diakui sebagai bagian Azerbaijan. Namun banyak kepentingan yang hadir di wilayah ini semakin membuat konflik menjadi runyam

Sejak dulu diketahui bahwa Turki memberikan dukungan terhadap perjuangan Azerbaijan sedangkan Rusia berada dipihak Armenia karena kedekatan politis dan social.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato di sebuah pertemuan di Ankara, Turki, Senin (7/9/2020).Sumber: TURKISH PRESIDENCY via AP dalm laman Kompas.com
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato di sebuah pertemuan di Ankara, Turki, Senin (7/9/2020).Sumber: TURKISH PRESIDENCY via AP dalm laman Kompas.com
Reaksi Dunia Internasional

Dalam kejadian kali ini, Presiden Turki Tayyib Erdogan mengatakan bahwa Armenia adalah ancaman terbesar perdamaian di kawasan Pegunungan Kaukasia. Dia juga mendesak dunia internasional untuk tidak diam dalam perihal yang dia sebut perlawan melawan invasi dan kekejaman. Selain itu Turki.

Atas komentar Erdogan ini, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinya memperingatkan Turki untuk tidak campur tangan dalam konflik kedua negara.

Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan langsung mengontak Perdana Menteri Armenia terkait hal ini dan menyarankan untuk menurunkan tensi serta menyesalkan perang pecah kembali. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dikabarkan menginisiasi langkah agar kedua pihak dapat segera menerapkan gencatan senjata dan berunding untuk mencari jalan keluar terbaik.

Amerika Serikat melalui Kementerian Luar Negerinya menghimbau kedua belah pihak untuk segera menghentikan perang kembali ke meja negosiasi agar korban tidak semakin berjatuhan.

Hal senada juga disampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya, Stephanie Dujarric yang menyatakan sangat khawatir akan berlanjutnya konflik kedua negara serta menghimbau mereka untuk menghentikan segera peran dan kembali ke meja perundingan. Guterres direncanakan akan mengontak langsung Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun