Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

3 Tips yang Bikin Pola Pikir Kita Berubah dalam Hal Tawar Menawar

16 September 2020   15:35 Diperbarui: 17 September 2020   06:00 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tawar-menawar. Sumber: istockphoto via dreamstime.com

Ingat, ini juga terkait hubungan jangka panjang serta bentuk simbiosis mutualisme antara penjual dan pembeli.

Semisal kita memiliki anggaran 10 ribu rupiah untuk membeli 1 kilogram buah apel sedangkan penjual menjual apelnya dengan harga 10 ribu rupiah per kilogram, dan kita lihat harga di pasaran adalah rerata 9 ribu rupiah

Maka, sah-sah saja jika kita bernegosiasi dengan penjual buah bahwa satu kilogram apel dengan harga 8 ribu rupiah atau 9 ribu rupiah karena dengan begitu Anda dapat menghemat uang Anda dan penjual dapat lekas menjual barang dagangannya dan tetap untung meski tidak banyak sekali.

Atau bisa jadi Anda menawar harganya dari menjadi 7 ribu rupiah dengan syarat Anda membeli dalam jumlah sangat banyak semisal 20 kilogram.

Ingat kita dalam berbisnis adalah asas timbal balik dan tabur tuai, tidak boleh berlaku zalim.

Sangat tidak logis semisal kita menawar harga apel tadi menjadi 2 ribu rupiah per kilogram dengan pola pikir kita untung banyak, namun penjual menderita kerugian belum lagi mempertimbangkan penjual tersebut adalah penjual skala kecil.

Ilustrasi. Sumber: stevehowell.net
Ilustrasi. Sumber: stevehowell.net
Kedua adalah ingat prinsip information is key atau informasi adalah kunci.

Maksudnya sebelum melakukan kegiatan negosiasi harga Anda harus mengumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait pembelian ynag akan kita lakukan.

Beberapa informasi kunci yang kita butuhkan sebelum menawar harga adalah:

  • Jenis dan rincian barang/jasa yang akan kita beli termasuk kualitas yang kita harapkan
  • Anggaran yang kita siapkan atau biasa kita sebut owner estimate/harga perkiraan sendiri, penghitungan anggaran bisa disesuaikan dengan informasi dari berbagai media massa atau dari informasi lainnya. Jangan lupa juga memperhitungkan biaya pengiriman jika ada dan biaya lainnya yang timbul semisal pajak.
  • Harga pasaran atau market survey dari barang atau jasa yang akan kita beli guna membandingkan dengan penawaran dari penjual nantinya yang serupa
  • Konsep economic of scale atau skala keekonomian dimana normalnya semakin banyak kuantitas yang akan kita beli harusnya beriring dengan jumlah diskon atau penurunan harga yang kita dapatkan, membeli 1 kg apel dibandingkan dengan membeli 100 kg apel bisa jadi memiliki harga yang berbeda.

Dengan lengkapnya data yang kita dapatkan semakin banyak juga amunisi kita untuk bernegosiasi harga.

Contoh penerapannya adalah kita dapat membandingkan harga di toko A, B dan C sebagai referensi seperti kaum ibu-ibu jika pergi ke pasar biasanya membandingkan harga satu dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun