Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Kemerdekaan dari Negeri Orang

17 Agustus 2020   12:59 Diperbarui: 17 Agustus 2020   14:09 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Anak Sekolah di Izmir. Sumber: dokumentasi pribadi

Bersama siswa dan siswi sekolah di Izmir, Turki. Sumber: dokumentasi pribadi.
Bersama siswa dan siswi sekolah di Izmir, Turki. Sumber: dokumentasi pribadi.
Apa arti menjadi merdeka? Sebuah pertanyaan yang mungkin bisa saja sekenanya dijawab seperti merdeka adalah menjadi bebas, tidak terjajah ataupun merdeka adalah mampu mengatur dan memperjuangkan sesuatu dengan kehendaknya sendiri.

Tapi makna merdeka akan menjadi berbeda ketika kita mungkin pernah berkesempatan membawa nama bangsa Indonesia di negeri orang. Hal ini juga yang pernah saya rasakan ketika berkesempatan membawa nama Indonesia dalam Project Meet My Friend (MMF) di Izmir, Turki dan juga Indonesia Korea Youth Exchange Program (IKYEP) di Korea Selatan.

Ada sebuah kebanggaan dan juga pengakuan atas status Indonesia sebagai negara yang merdeka dan beragam dengan segala kekayaan alam, seni, budaya dan sumber daya manusia-nya.

Permainan Wayang Golek oleh siswa sekolah di Turki. Sumber: dokumentasi pribadi.
Permainan Wayang Golek oleh siswa sekolah di Turki. Sumber: dokumentasi pribadi.
Saya masih mengingat momen ketika saya mengajar di sebuah sekolah elit di kota Izmir. Saya bertugas mengenalkan Indonesia ke siswa-siswa sekolah yang berada di kota Izmir ini. 

Ketika saya masuk ke dalam salah satu kelas di sekolah tersebut saya disambut dengan meriah dan luar biasa hangatnya oleh para siswa. Saya melihat ternyata tulisan "INDONESIA" telah terpampang di papan tulis mereka lengkap dengan seruan "Indonesia! Indonesia! Indonesia!". Haru saya melihat momen tersebut, tak pelak mata saya pun berkaca-kaca ketika menyaksikannya.

Baru kali ini saya mendapatkan sambutan yang begitu meriah dari kelas yang saya ajar di kota tersebut. Ada beberapa kelas yang saya sudah ajar sebelumnya di sekolah tersebut, namun tidak ada sambutan yang semeriah ini, saya pikir kelas ini sangat berbeda. 

Usut punya usut dari guru kelas mereka ternyata mereka telah mendengar bagaimana saya mengenalkan Indonesia ke berbagai kelas lain dengan cara yang sangat berbeda dan sangat interaktif berbeda dengan pengajar dari negara lainnya.

Bersama rekan-rekan MMF, Turki. Sumber: dokumentasi pribadi
Bersama rekan-rekan MMF, Turki. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebagai informasi dalam proyek Meet My Friend (MMF) ini saya bersama lebih dari 30 pemuda dari  lebih 20 negara di dunia bertugas mengenalkan dan mengajarkan segala sesuatu tentang negara kami masing-masing kepada anak-anak sekolah di kota Izmir.

Setelah sambutan yang meriah tadi saya pun mulai mengenalkan tentang Indonesia dengan membukanya dengan video Wonderful Indonesia yang luar biasa setelahnya saya presentasikan tentang Indonesia dari bentuk negara, keberagaman, serta kekayaan alam Indonesia. 

Di tengah presentasi saya juga mengajak mereka untuk menari Sik-sik Batu Manikam dari Sumatera Utara serta juga gerakan sederhana mengiringi lagu Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan. 

Disusul dengan peragaan Wayang Golek bersama siswa-siswi kelas, mereka saya minta membuat dialog singkat dan sebuah cerita dengan bahasa inggris dengan menggunakan beberapa wayang golek yang saya bawa dari Indonesia.

Suasana kelas sangat riuh dan semarak dengan berbagai tarian sederhana dan juga permainan yang saya bawakan. Di akhir acara saya bahkan juga membagikan beberapa buah tangan dari Indonesia untuk mereka.

Presentasi tentang Indonesia di Korea. Sumber: dokumentasi pribadi.
Presentasi tentang Indonesia di Korea. Sumber: dokumentasi pribadi.
Selain itu pengalaman saya ketika menjadi Duta Pemuda Indonesia bersama rekan-rekan saya dalam Indonesia Korea Youth Exchange Program (IKYEP) juga tidak kalah berkenang, dimana kami berkesempatan membawakan presentasi tentang Indonesia serta beberapa tarian dari Indonesia seperti Rentak Bulian, Likok Pulo, lalu Tari Kecak dilanjutkan juga dengan medley serta pertunjukkan pakaian tradisional dari berbagai provinsi di Indonesia. 

Para pemuda dan penonton Korea berdecak kagum dan memberikan apresiasi yang besar pada pertunjukkan kami. Mereka sangat mengapresiasi bagaimana keragaman Indonesia dapat bersatu padu menjadi harmoni yang indah untuk dinikmati. Bahkan beberapa dari mereka berencana untuk berkunjung ke Indonesia setelah melihat pertunjukan kami. 

Indonesia Korea Youth Exchange Program. Sumber: Korea Youth Exchange Center.
Indonesia Korea Youth Exchange Program. Sumber: Korea Youth Exchange Center.
Di Busan Indonesia Center. Sumber: dokumentasi pribadi
Di Busan Indonesia Center. Sumber: dokumentasi pribadi
Dari berbagai momen yang pernah saya alami di negeri orang tadi, saya mulai paham ada nilai yang berbeda tentang arti kemerdekaan yaitu pengakuan dan penghormatan atas eksistensi Indonesia. Mereka para warga negara asing menaruh hormat dan kagum atas kekayaan aneka ragam perbedaan yang ada di Indonesia.

Negeri kita sangat sangat kaya akan perbedaan seni, budaya, ras, suku, agama dan lain sebagainya, namun bisa bersatu padu dalam harmoni yang sangat luar biasa. Semua harmoni itu tentunya tidak lepas dari usaha seluruh pahlawan dan pendiri bangga kita yang akhirnya mengadopsi Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa.

Merdeka bagi saya bukan hanya tentang menjadi bebas dan tidak terjajah, tetapi juga diakui dan dihormati di panggung dunia.

Dirgahayu Indonesia!

Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun