Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hari Gini Percaya Ramalan Zodiak? Tidak Logis dan Syirik

12 Agustus 2020   08:49 Diperbarui: 12 Agustus 2020   08:49 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: salamdakwah.com

Merujuk Wikipedia zodiak sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Zoodiacos Cyclos yang artinya Lingkaran Hewan. Dia merupakan sebuah sabuk khayal di langit dengan lebar 18 yang berpusat pada lingkaran ekliptika, dapat juga merujuk pada rasi-rasi bintang yang dilewati oleh sabuk tersebut. Konsep awal zodiak berasal dari peradaban Lembah Sungai Eufrat dengan awalan 6 rasi: Capricornus, Pisces, Taurus, Cancer, Virgo, dan Scorpio, yang kemudian dipecah menjadi 12.

Zodiak sendiri sering menjaid rujukan dalam ilmu astrologi yang merupakan ilmu ramalan yang menghubungkan perilaku dan kedudukan objek tata surya seperti bintang, bulan dan matahari dengan nasib manusia.

Fenomena ramalan zodiak ini sering kita dengar dan menjadi rujukan orang-orang di sekitar kita. Dalam suatu aktu rekan saya berujar, "Wah anak Gemini banget ne! Playboy dan womanizer banget". Tidak berbeda dengan kenalan saya tadi, di suatu tempat saya pernah mendengar "Wah kehidupan asmara gue minggu ini seret banget pas ngeliat ramalan zodiak gue!" dan masih banyak percakapan yang sering kita dengar di dalam pergaulan sehari-hari ataupun di tempat umum.

Saya sendiri kerap mengkritisi orang-orang yang memiliki pemikiran dan percaya dengan ramalan zodiak.

Argumen pamungkas yang sering saya keluarkan mengajak mereka membayangkan ada berapa ratus juta orang yang berzodiak Taurus misalnya sama persis nasibnya dengan ramalan tersebut. Sangat tidak logis dan tidak mungkin.

Seorang Taurus di Indonesia yang diramalkan akan memiliki masalah kesehatan akan sama persis nasibnya dengan semua Taurus di Tiongkok, India, Jepang, Amerika Serikat dan lain sebagainya. Kembali nalar kita semakin jatuh memikirkannya.

Di sisi lain, generalisasi seorang yang lahir misalnya pada bulan Januari berzodiak Capricorn maka karakternya akan sama persis dengan seluruh orang yang berzodiak yang sama di seluruh dunia. Saya tentu tersenyum andaikan itu bukan bualan tentu dunia ini akan mudah sekali dikotak-kotak-kan, tidak butuh ilmu psikologi yang kompleks memetakan pemikiran seseorang. Cukup hanya ada 12 golongan saja berdasarkan ramalan zodiak pembagian karakter manusia di seluruh dunia. Sangat sesat saya pikir.

Lebih jauh sebagai muslim ini sangat berbahaya dan dikategorikan sama seperti percaya pada ramalan dan mendatangi seorang dukun dan bernilai syirik. Syirik karena menggantungkan sesuatu perkara nasib kepada selain Allah Swt. Seolah bahaya dan manfaat dapat datang dari makhluk Allah Swt.

Perlu kita pahami juga bahwa manfaat dan bahaya serta sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang adalah perkara ghaib dan hanya Allah Swt. yang mengetahuinya. Sejalan dengan yang difirmankan Allah dalam Alqur'an

"Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah" (QS. An-Naml: 65)

Bagi semua muslim yang membaca zodiak dan menyakininya maka dia tidak dianggap masuk dalam golongan muslim Ummat Rasulullah saw. Hal ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Al Bazzar dengan sanad yang jayyid dari 'Imron bin Hushoin, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun