Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahukah Kamu Asal Mula Voucher Diskon? Yuk Cek di Sini

19 Agustus 2019   16:28 Diperbarui: 19 Agustus 2019   16:36 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://business.time.com/

Wow bulan Agustus identik sekali dengan paket promo dan diskon dalam merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Setiap tahun pada tanggal-tanggal tertentu khususnya kemerdekaan Indonesia, tak pelak banyak pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat-tempat lainnya berlomba-lomba menawarkan diskon khusus.

Namun tahukah kita sejarah tentang voucher diskon itu sendiri?

Diskon sendiri awalnya berasal dari bentuk voucher. Voucher sendiri merupakan pengembangan dari kupon yang ada pada tahun 1800-an. Melansir tulisan Time ternyata Coca Cola-lah tercatat sebagai perusahaan yang pertama meluncurkan lembaran kupon komersial pada 1887. Dengan kupon tersebut para konsumen potensial dapat menukarnya dengan sebotol sampel Coca Cola secara gratis dalam masa promosi. Sebagai new entrant mereka ingin mengenalkan Coca Cola kepada khalayak Amerika Serikat. Pencetus ide brilian ini tak lain adalah Asa Candler pimpinan Coca Cola saat itu. Dengan strategi ini mereka sukses menjadi pemain utama minuman ringan di pasar Amerika saat itu.

Setelah kesuksesan itu mereka mulai membuat strategi pemasaran lainnya. Mereka mengubah kupon gratis sampel Coca Cola tersebut menjadi voucher diskon yang memberikan harga sangat murah untuk memperolah sebotol Coca Cola tersebut dengan harga hanya 5 sen. Dan kesuksesan mereka terus berlanjut bahkan semakin besar. Dan konon pada masa itu, 1 dari 9 orang Amerika Serikat mengonsumsi Coca Cola. Dengan modal itu Coca Cola sukses menjadi pemimpin pasar dan semakin dikenal pada akhir 1800-an bahkan sampai dengan saat ini.

Model kupon dan potongan harga inilah yang menjadi asal muasal voucher diskon diberikan di berbagai bentuk produk dari berbagai perusahaan di seluruh dunia. Diskon bahkan sepertinya menjadi standar baku yang digunakan di seluruh dunia untuk menaikkan jumlah penjualan ataupun bagian promosi barang/jasa.

Model pemasaran voucher diskon tersebut mulai dicontoh oleh berbagai pelaku pemasaran untuk meningkatkan penjualan termasuk perusahaan sereal. Bahkan pada masa Great Depression 1929 sampai dengan 1939, voucher ini sangat membantu warga Amerika Serikat untuk mendapatkan harga bahan makanan dan kebutuhan lainnya dengan lebih terjangkau.

Bentuk voucher diskon pun sudah sangat beragam sekarang dari yang masih tradisional berbentuk kertas dengan berbagai macam bentuk ataupun secara elektronik tanpa kertas di setiap media gawai kita, bahkan banyak yang berbentuk QR Code ataupun kode voucher tertentu. Contoh saja seperti diskon yang kita dapatkan di pembayaran digital seperti Go-Pay, OVO, Dana, Linkaja dan sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun