Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Merengkuh Rahmat-Mu

9 April 2019   14:59 Diperbarui: 9 April 2019   15:13 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: fimadani.com

Rintihan dan tangisan
Seolah mengalir dalam nadi
Kegetiran dan ketakutan
Merasuk ke dalam sukma diri

Bulir-bulir air mata
Berguguran meresap ke dalam hati
Memuja Sang Illahi Rabbi

Ketakutan tersangat
Menapaki dosa menggunung sealam ini
Merentak takut akan Pembalasan-Mu

Sayup-sayup hatiku terbisik
Oleh Nama-Mu Mulia Abadi
Tersibaklah belenggu dari hati
Menghapus semua benci dalam diri

Allahu Rabbi...
Yang Maha Suci nan Abadi
Kan kurengkuh Rahmat-Mu
Meski Ruhku kan berpisah dengan jasmani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun