Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuliskan Mimpi-mimpimu

5 April 2019   12:35 Diperbarui: 5 April 2019   12:39 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: liputan6.com

Seorang Ulama Besar Mesir yang sangat dikenal yaitu Hasan Al Banna, kerap mengingatkan murid-muridnya akan adanya satu kaidah sosiologi yang mengatakan Haqaaiqul yaumi ahlaamul amsi, wa ahlaamul yaumi haqaaiqul ghadi,artinya kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin dan mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari.

Di redaksi lain dinyatakan bahwa "Jika anda percaya bisa berhasil, anda akan betul-betul berhasil." Demikian kata D.J.Schwartz dalam bukunya The Magic of Thinking Big. "Setiap manusia yang menghasratkan sukses atau menginginkan yang sebaik-baiknya dari kehidupan sekarang ini. Tak ada manusia bisa mendapat kesuksesan dari hidup yang merangkak-rangkak, kehidupan yang setengah-setengah. Tak ada yang ingin merasa dia itu termasuk kelas dua atau terpaksa hidup sebagai "kelas dua" (D.J.Schwartz, 1978)

Ungkapan lainnya tentang mimpi juga dapat kita rujuk dari Bapak Proklamator kita Ir.Soekarno, "Bermimpilah setinggi langit karena toh jika gagal, kamu akan jatuh di antara bintang-bintang." Intinya adalah bermimpilah atau bercita-citalah akan suatu yang akan kita capai. Dan bercita-citalah setinggi-tingginya karena sungguh rugi ketika kita hanya bercita-cita dan bermimpi sekadaranya pada akhirnya, jikapun gagal akan benar jauh bahkan terpuruk. Gantungkan cita-cita kita setinggi bintang jika perlu setinggi langit jika pun harus gagal maka setidaknya kita pun gagal secara terhormat.

Masih sangat ingat dahulu sering menuliskan daftar impian baik itu dinding kamar ataupun di buku dan di tempat-tempat yang mudah terlihat lainnya, karena benar secara psikologis, sugesti dan motivasi yang terus menerus secara tidak sadar akan mempengaruhi alam bawah sadar kita untuk menggerakan badan dan pikiran kita untuk mencapai tujuan tersebut baik dalam bentuk usaha, doa, dan diiringi dengan ketawakalan pada akhirnya. Allah memberikan jawaban terbaik atas setiap doa dan usaha kita meski tidak selalu berarti YA, bisa jadi TIDAK ataupun BELUM. Alhamdulillah  satu persatu mimpi dalam 100 impian saya pun akhirnya dapat saya coret lalu digantikan dengan mimpi lainnya dan terkadang Allah memberikannya dengan jalan yang tidak terduga-duga dan kerap diluar nalar kita.

SELAMAT BERMIMPI SAHABAT SEMUANYA!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun