Mohon tunggu...
Lutfia Na
Lutfia Na Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi

here is the thoughts

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menjelajah Bareng Maudy Ayunda tanpa Pegal Karena Geliga Krim!

1 Januari 2018   21:40 Diperbarui: 2 Januari 2018   17:05 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur telah tibaaaaa!

Waktu bersenang-senang pun datang, saatnya melepaskan segala penat dari aktivitas sehari-hari dan mulai merancang kegiatan liburan!

Berbicara tentang berlibur, tahun kemarin saya pergi ke Jogja- kota wisata yang penuh dengan kenunikan budaya dan kulinernya yang memanjakan lidah. Waktu itu saya berpergian dengan seluruh keluarga saya; ibu, tante, nenek, dan yang lainnya. Karena saya memiliki daya tarik besar kepada budaya Indonesia, saya merekomendasikan liburan kali ini untuk menjelajah Keraton Yogyakarta yang memiliki bangunan-bangunan dan segudang peninggalan yang berharga. Keraton Yogyakarta ini memiliki luas sekitar 14.000 meter persegi dengan bangunan (juga lapangan) yang membentang luas dari arah utara ke selatan. 

Sesuai yang sudah kita ketahui bahwa untuk mengitari keraton yang luas itu, kita hanya diperbolehkan berjalan kaki, tidak boleh mengendarai kendaraan apapun. Maka dari itu untuk mencegah rasa pegal karena berjalan, saya mengoleskan terlebih dahulu GeligaKrim pada bagian kaki dan otot punggung. Wah, langsung hangat dan semua otot terasa terlindungi. Nenek saya tertoleh loh karena harum wangi dari GeligaKrim ini, jadi semua pun ikut memakai >.< . Setelah siap dengan barangnya masing-masing, kami turun dari mobil dan berjalan ke arah keraton. Setelah masuk kami disapa hangat dengan tarian khas yang sudah dikerumuni banyak orang di sekitaran bangunan terbuka, yang biasanya disebut dengan bangsal.

Namun tiba-tiba, sekumpulan orang tadi berkeliaran kembali ke arah pintu masuk. Saya yang baru saja tiba pun bingung dan bertanya-tanya kenapa malah berlari kesana padahal tariannya was on action? Dan ternyata oh ternyata, ada bidadari cantik dengan rambutnya yang terikat rapi di belakang, Maudy Ayunda!! Saya pun ikut kaget dan begitu senang karena kehadirannya. Lalu ia juga berdiri mengamati tarian dan mengobrol dengan crew yang mengekornya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Hati pun tambah berbunga karena perjalanan menelusuri keraton ini akan mengesankan karena ditemani oleh Kak Maudy, yey! <3

Karena yang lain sibuk dengan Kak Muady, tanpa disadari mata saya sudah berputar merekam bangunan kuno dan pohon-pohon di sekitaran bangsal. Begitu indah, meretas gundah. Ketika saya merundukan kepala, saya melihat kaki saya berpijak ke atas pasir bersih yang terhampar luas di seluruh halaman keraton (lapangan). Setelah itu, rombongan kami yang dipimpin oleh guide yang sama dengan guidenya Maudy Ayunda ini berjalan lagi menuju bangsal lain yang berisi gamelan (alat musik Jawa) yang sedang dimainkan oleh beberapa orang yang mengenakan pakaian beskap rapi.

DOKPRI
DOKPRI
Berjalan ke arah selatan, kami disuguhkan dengan bangunan berdinding kuno dengan arsitektur yang sangat menonjolkan ciri budayanya. Disini kami berhenti sejenak, sambil mendengarkan penjelasan dari guide kami berfoto ria. Berjalan lagi, kami bertemu dengan lapangan luas yang dipenuhi dengan lukisan dan pohon-pohon besar yang mengelilingi dindingnya. Saya, adik, dan kakak saya bebas berlarian kesana kemari karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi mengenai otot punggung dan kaki kami. Begitu juga dengan nenek saya, beliau aktif  berjalan padahal ini sudah jauh sekali dari parkiran mobil. Semuanya senang, tidak ada tanda-tanda yang kesakitan karena pegal. Semua ini tentunya karena krim favorit kami GeligaKrim yang menjaga seluruh otot kami dengan baik! <3

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ke arah utara, saya tertegun akan gerbang hijau kuno yang berhasil membulatkan mata. Gerbang ini begitu besar dan menjulang tinggi. Di sampingnya, ada seperti gapura kecil bewarna putih yang tak kalah indah, akhirnya kami pun berfoto kembali. Keluar keraton, kami membeli makanan pengisi perut untuk sementara. Tidak ada yang mengeluh capek, pegal, atau bahkan kesakitan. Mungkin hanya mengeluh perihal kehausan karena perjalanan menjelajah keraton tadi sangat panjang. Setelah memastikan semua baik-baik saja, kami langsung lanjut ke Taman Sari. Mungkin Dewi Fortuna sedang berpihak kepada kami karena di Taman Sari pun, di hari yang sama, jam yang sama, kami bertemu lagi dan menjelajah bersama dengan Maudy Ayunda loh! Wah senangnya! 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Suasana pun sudah menginjak ke petang hari, setelah selesai makan, kami pergi ke penginapan. Semua mandi bersih dan mulai istirahatnya. Eits, sebelum tidur saya mengoleskan lagi GeligaKrim ke leher, punggung, dan otot kaki untuk merilekskan seluruh otot saya yang sudah bekerja baik seharian.

Hari itu di Yogyakarta, perjalanan menjelajah Keraton Yogyakarta dan Taman Sari bersama keluarga dan yang tak disangka-sangka, si Maudy Ayunda berjalan sangat mengesankan! Kalian bisa tahu sendiri kan, dengan GeligaKrim kita bisa jalan-jalan sepuasnya tanpa ada rasa khawatir karena pegal-pegal. Krimnya itu tidak lengket, tidak menimbulkan noda di baju, dan pastinya membuat otot kita jadi anti banget deh sama yang namanya kesakitan! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun