Mohon tunggu...
Farida Chandra
Farida Chandra Mohon Tunggu... -

praktisi, pemerhati hukum ketenagakerjaan budidaya ikan lele dan pisang kepok pelestari dan usaha batik tulis madura

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kartini Menangis

20 April 2015   23:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika Kartini ingin sekolah tinggi, mengapa wanita masa kini justru memilih resiko hamil sebelum sekolah selesai?

Ketika Kartini ingin jadi permaisuri, mengapa wanita masa kini justru mau di-nikah siri?

Ketika Kartini keberatan di-poligami, mengapa wanita masa kini justru merusak rumah tangga orang lain dengan menyediakan diri untuk di-poligami?

Ketika Kartini ingin diangkat derajat lebih tinggi, mengapa wanita masa kini justru jual diri?

Katika Kartini ingin wanita berkarier, mengapa wanita masa kini mempersulit diri atas nama cinta mati?

Tanya kennnnaaapaaa…???

Sumber :

http://aceh.tribunnews.com/2015/04/09/pelajar-hamil-dan-tahanan-boleh-ikut-ujian-nasional

http://id.wikipedia.org/wiki/Machica_Mochtar

http://www.tempo.co/read/news/2013/10/02/064518353/Suami-Holly-Angela-Auditor-Utama-BPK

http://www.tempo.co/read/news/2015/04/19/064658952/Wah-Penghasilan-Deudeuh-Capai-Rp-50-Juta-per-Bulan

http://news.detik.com/read/2015/04/20/162121/2892585/10/1/ini-testimoni-ina-perempuan-manis-yang-dikadali-hakim-hingga-hamil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun