Mohon tunggu...
Adolf Izaak
Adolf Izaak Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Orang kantoran tinggal di jakarta yang suka moto, traveling, di negeri tercinta Indonesia. bercita-cita ingin menjadi travel writer, travel photographer, khusus Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Orang Jakarta Terdampar di Jakarta - 1

14 Januari 2017   15:26 Diperbarui: 15 Januari 2017   21:55 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JT 569 PK LJW take off dari Bandara Ngurah Rai Bali

Kebayang ngga sich orang Jakarta (terpaksa harus) terdampar di Jakarta. Inilah kenyataan yang harus aku jalani bulan Desember tahun lalu tepatnya hari Kamis tanggal 23.

Panggilan boarding bergema sekitar pukul 10 waktu Denpasar. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 569 PK-LJW tujuan Yogyakarta boarding tepat waktu. Woowww...suprise. Biasanya, sekali lagi biasanya lho dan tidak selalu ya, airline ini terkenal dengan delay-nya. Rupanya kali ini dapat kejutan terbang on time. Asyik... Berarti tiba di Yogya jam 10-an. Plus nunggu bagasi perkiraan selesai jam 10.30.

Ada selisih waktu sejam antara Yogya dan Denpasar. Berangkat dan tiba di waktu yang sama. Berarti setelah atau malah sebelum check in hotel bisa jalan-jalan dulu ke Benteng Vredeburg yang terkenal dan museum Affandi. Dua persinggahan ini belum pernah aku datangi. Penasaran. Karena patut direncanakan saat singgah sehari di Yogya.


Ket foto : Take off mulus dari Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali

Gaya trip yang “loncat-loncat” sudah sering ku jalani. Dalam satu minggu jalan ke beberapa tempat, sangatlah mengasyik-an. Ribet harus pindah-pindah hotel, packing barang, ku anggap itu risiko mengasyikan . Ngg masalah. Asik-asik aja.. Kali ini rute tripku : Jakarta – Solo – Lombok – Bali – Yogya – Jakarta. Semua kami selesaikan selama 8 hari. Tujuan utama adalah Lombok. Pergi bersama pasangan yang belum pernah ke Lombok. Sedangkan saya sudah 3 kali berturut-turut, 2014, 2015, dan sekarang 2016.

Kenyang Delay

Sudah galau n bete berat di dua penerbangan sebelumnya menggunakan airline yang sama. Apalagi kalau bukan alasan DELAY. Denpasar - Yogya adalah “etape” terakhir jalan-jalan kali ini. Naik kereta pun delay. Berangkat di “etape” pertama Jakarta – Solo naik kereta Argo Dwipangga. Biasanya tepat waktu eee ternyata telat 30 menit karena ada pergantian lokomotif di Stasiun Cirebon. Yang harusnya sudah tiba di Stasiun Solo Balapan jam 16.30, akhirnya pukul 17.15.

Solo – Lombok dengan pesawat berkode JT ternyata telat 1.5 jam. Padahal sudah berangkat dengan pesawat paling pagi yang biasanya tidak telat. okelah bukan kesalahan airline. Gara-gara-nya, info dari pilot, landas pacu di bandara Adi Sumarmo di Solo pagi itu ketutup kabut. Pihak Air Traffic Control, tidak mengijinkan pesawat take off demi keamanan dan keselamatan. Padahal sudah ada panggilan boarding. Semua penumpang sudah masuk pesawat. Harusnya sich sudah siap terbang. Apa buat karena alasan teknis tadi harus nunggu 30 menit. Setelah itu dapat pengumuman yang tidak menyenangkan, di perpanjang 30 menit lagi. Woooww rencana terbang jam 6 berangkat akhirnya pukul 7.15.

Selama nunggu penumpang tidak di-ijin-kan kembali ke terminal. Lah baru masuk kog suruh keluar lagi. Nunggu di dalam pesawat yang minim sarana hiburan. Risiko pilih low cost airline. Untungnya bisa lanjutkan tidur yang tertunda.

Penerbangan ke Lombok lancar. Jadilah aku hilang waktu kurang lebih 2 jam plus nunggu bagasi yang termasuk lama di bandara Lombok Praya. Rencana sekitar pukul 8 setengah 9 akhirnya baru bisa keluar bandara di Lombok jam 10. Hiks….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun