Mohon tunggu...
Adolf Izaak
Adolf Izaak Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Orang kantoran tinggal di jakarta yang suka moto, traveling, di negeri tercinta Indonesia. bercita-cita ingin menjadi travel writer, travel photographer, khusus Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Sinilah Kenikmatan Menyelam

8 Maret 2017   12:46 Diperbarui: 8 Maret 2017   22:00 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“hati-hati diving (nyelam)….”. Saya pernah menanyakan kepada rekan yang sudah lebih dulu sebagai diver, gimana sich rasanya diving? Dia menjawab begitu. Setelah saya menjadi diver, yang sudah bersertikat tentunya, eee mendapat pertanyaan yang sama, ya sudah saya jawab begitu juga. “hati-hati kalau sudah diving”

Oya…? Bahaya ya? Ketemu hiu?, respon jawaban tadi sebuah kecemasan. Di benak yang bertanya, termasuk saya dulu, ngeri kalau ketemu hiu. Ngeri ngga bisa timbul lagi. Pokoknya bayangan yang mengerikan dech. Padahal jawaban tadi masih ada kelanjutan… “hati-hati kecanduan”.Nah lho….hahaha….tersenyum khan sekarang.

Eeee…betul lho, ngga nipu…bukan mau ngomporin supaya mau diving. Ini ngalami sendiri. Serupa juga dengan rekan-rekan yang jadi suka sama diving. Awalnya ngga asyik. Teori bikin pusing. Latihan di kolam awalnya ngeri. Pertama kali ujian di laut, takut bahkan cenderung nyiksa. Tapi setelah itu, setelah kira-kira 10 kali turun (nyelam), mulai merasakan kenikmatan. Mulai kecanduan.

Demi diving sempat menghentikan kegiatan aktif motret. Vakum dulu bersama teman[-teman penggemar foto, sebulan 2 kali turun. Ngga jauh-jauh, cari yang murah meriah, di Kepulauan Seribu aja. Khan banyak spot diving yang bagus. Salah satunya Karang Lebar yang tidak jauh dari Pulau Pramuka. Wuaaa….dua kali salah pilih hobi nich, canda ku. Yang pertama hobi motret, sekarang hobi diving.

Ket foto : Spot dive ini terkenal obyek kapal karam (Wreck) USS Liberty. Salah satu kapal perang Amerika yang di tenggelamkan Jepang di tahun 1940-an. Sekarang menjadi semacam spot wajib bagi penyelam untuk turun disini. Jangan kaget jika disekitar wreck ini akan berjumpa banyak divers.

SCUBA DIVING

Sebelumnya supaya ngga rancu, kegiatan diving beragam, ngga Cuma sekedar nyemplung. Tergantung tujuannya. Contohnya, nyelam tujuan membetulkan bagian bawah kapal. Termasuk technical diving. Penyelaman teknis. Ada juga bertujuan penelitian yang sasarannya terumbu karang. Masih ingat musibah pesawat Air Asia di awal tahun 2015. Pesawatnya nyemplung ke laut. Maka di kerahkan lah sejumlah penyelam untuk mencari, menemukan, dan mengangkat korban.

Saya belum pernah nyoba nyelam dengan ragam tujuan tadi. Yang saya tekuni sejak awal pendidikan/latihan sampai dinyatakan lulus dan memegang sertifikat, adalah penyelaman untuk tujuan rekreasi. Istilah “keren”nya Recreation Dive. Berarti saya dan rekan-rekan sesame diver yang bertujuan rekreasi berhak menyandang title “SCUBA DIVERS”. SCUBA. singkatan Self-Contained Underwater Breathing Apparatus. Yang artinya menyelam menggunakan alat-alat yang diperlukan untuk menunjang hidup selama di bawah air.

Lanjut. Kalau dibilang akan kecanduan diving, ya ngga heran kalau memang itulah fakta yang di alami si divers. Berarti ada sensasi yang menimbulkan kenikmatan tersendiri. Setidaknya yang di rasakan langsung si divers. Kira-kira kenikmatan diving dimana? Nah ini dia….

Bukan mau ngomporin lho. Berdasarkan pengalaman pribadi yang bisa saya sharingkan kurang lebih demikian

Saat mampu mengendalikan alat-alat scuba secara tepat dan benar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun