Mohon tunggu...
Adolf Izaak
Adolf Izaak Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Orang kantoran tinggal di jakarta yang suka moto, traveling, di negeri tercinta Indonesia. bercita-cita ingin menjadi travel writer, travel photographer, khusus Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jiwa Kesederhanaan (yang Langka) Bisnis Anak Presiden di Pasta Buntel

26 Februari 2017   21:47 Diperbarui: 26 Februari 2017   22:05 2443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket foto. Plang Warung Pasta Buntel yang tidak terlalu besar sebagai petunjuk lokasi || Koleksi Pribadi.

Ket foto. Pasangan ku menunggu pesanan. Sambil menunggu pesanan kita bisa melepas kepenatan. Datang bersasama teman, pasangan, akan terasa nyaman berada disini. Suasana jauh dari kesan formal. || Koleksi pribadi.
Ket foto. Pasangan ku menunggu pesanan. Sambil menunggu pesanan kita bisa melepas kepenatan. Datang bersasama teman, pasangan, akan terasa nyaman berada disini. Suasana jauh dari kesan formal. || Koleksi pribadi.
Sore itu saya datang bersama pasangan langsung dari Yogya. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, langsung menuju ke sini. Kebetulan perut sudah berbunyi tanda minta di-isi, langsung menuju counter untuk memesan makanan. Di layani ramah saat bingung memilih menu.

Ket foto. Counter pemesanan. Begitu tiba pengunjung langsung di giring ke counter untuk memesan sesuai pilihan dan selera. Koleksi pribadi.
Ket foto. Counter pemesanan. Begitu tiba pengunjung langsung di giring ke counter untuk memesan sesuai pilihan dan selera. Koleksi pribadi.
Memakai nama “pasta”, langsung terbayang konsep makanan italia. Terbayang menunya Pizza, Spagheti, Lasagna, makaroni. Bukankah nama-nama ini jenis pasta yang populer di negeri ini.

Ternyata tidak. Di menu beberapa pilihan menu jauh dari nama berbau Italia. Sebutlah Nasgor Matah, nasgor sambal padang, nasgor ijo, pene sambal padang, pene mozarella, Hainan Rica, Hainan Fillet, mendoan, jamur crisppy. Rasanya tidak jauh dengan taste masakan jawa pada umumnya.

Koleksi pribadi. Pilihan Menu Ket foto. Ragam pilihan menu. Dari nama-nama-nya terasa asing di ucapkan. Namun ternyata banyak menu lokal. Hanya di kemas dengan nama-nama begitu.
Koleksi pribadi. Pilihan Menu Ket foto. Ragam pilihan menu. Dari nama-nama-nya terasa asing di ucapkan. Namun ternyata banyak menu lokal. Hanya di kemas dengan nama-nama begitu.
Menikmkati Nasi Goreng Sambal Padang, terasa nikmat. Lidah saya memang akrab yang namanya nasi goreng. Apalagi di buat variasi sambel. Makin nikmat. Yang menjadi ciri khas rata-rata di bungkus daun pisang. Sesuai namanya “buntel”

Sambil menunggu pesanan datang, menikmati sajian interior, hiasan, yang teriihat sederhana. Dari ragam yang dipajang ada yang menarik perhatian, yaitu semacam sertifikat penghargaan untuk mas Gibran.

Koleksi pribadi. Sertifikat penghargaan mas Gibran Ket foto. Sengaja di pajang sebagai tanda warung ini di kelola Gibran Rakabumi, salah satu putra Bp Jokowi, pejabat RI-1
Koleksi pribadi. Sertifikat penghargaan mas Gibran Ket foto. Sengaja di pajang sebagai tanda warung ini di kelola Gibran Rakabumi, salah satu putra Bp Jokowi, pejabat RI-1
Seorang pria bersama rekannya, menghampiri meja dimana saya bersama pasangan sedang bersantap. Ia menyebut namanya sekaligus memperkenalkan sebagai salah satu dari 3 pemilik Warung Pasta Buntel. Baru kenal obrolan santai mengalir diantara kami ber-4

Menjelang akhir 2015 Gibran, salah satu putra Pak Jokowi, datang dan mengajak kami ber-3 mengembangkan usaha ini. Saat itu di rumah yang di tempatinya sekarang ia baru membuka usahanya. Melihat keseriusan mas Gibran, sudah pasti ajakannya membawa kejutan. Masuk tahun 2016 resmi menjalin kerjasama bisnis dengan Gibran. Segera tersebar berita Warung Pasta Buntel sebagai usaha baru Gibran.

Meski sudah memiliki usaha Markobar, sejalan dengan minat bisnis Gibran, yang tidak jauh dari makanan setempat (Local food).Kog mas Gibran mau garap bisnis ini ya. Kenapa ngga garap resto yang besar sekalian. Khan dia anak presiden. Mau langsung main besar ya ngga sulit lah. Siapa berani menghalangi. Pun Gibran ingin buka kafe yang omsetnya ratusan juta, ngga sulit khan dapat modal pinjaman dari bank. Malah rasanya bank pun akan rebutan kasih modal.

Ya itulah mas Gibran. Sejak Pak Jokowi masih menjadi walikota Solo, ia lebih suka menggarap bisnis kecil. Tidak hanya berbisnis, visi-nya ingin mengangkat Usaha Kecil Menengah (UKM) khususnya bidang makanan termasuk warung Pasta Buntel. Tujuannya suatu saat saat nanti di kenal tidak hanya di kota ini (Solo) saja. Perlahan-lahan bisnis seperti ini di kembangkan. Jika masyarakat menerima-nya akan buka cabang di beberapa kota.

Contoh adalah Markobar. Martabak Kota Baru, salah satu bisnis yang di garap salah satu anak presiden. Dari warung pinggir jalan, perlahan-lahan, mulai buka usaha di Jakarta, Makassar, dan kota-kota lainnya. Warung Pasta Buntel akan seperti itu.

Koleksi pribadi. Menu pilihanku Ket foto. Favoritku. Nasi goreng Sambal Padang, yang penyajiannya di bungkus daun pisang. Rasanya pasti beda dari nasi goreng
Koleksi pribadi. Menu pilihanku Ket foto. Favoritku. Nasi goreng Sambal Padang, yang penyajiannya di bungkus daun pisang. Rasanya pasti beda dari nasi goreng
Kesederhanaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun