Mohon tunggu...
Adolf Febrianto
Adolf Febrianto Mohon Tunggu... Buruh - Seorang pembuat puisi yang amatir

Jogjakarta, 13 Febuari 1994 Seorang pemungut rejeki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Itu

5 Agustus 2019   13:59 Diperbarui: 5 Agustus 2019   14:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

suatu pagi di ufuk timur berkelabu
muncul secercah cahaya bergetar
terang terpancar indah menggebu
lihatkan keagungan yang memendar

tabik yang hangat keluar darinya
membangunkan mereka yang tertidur pulas
terasa hangat serta indah dipagi terpajang
hilang rasa kantuk dan malas

gelombangnya sangatlah kuat
mendorong tiap tiap insan bergerak
memotong hari yang kian bergelayut
mengurai semua kusut dalam kemelut

sekarang sang cahaya kian memudar
meninggalkan inti-inti di dalam pikiran
bekal untuk hidup bersatu padu
merangkul segenap mahluk semesta

Samarinda, 05 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun