Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pengalaman Mudik Naik Kapal Feri, dari Perilaku Penumpang hingga Kondisi Dalam Kapal

26 April 2022   20:18 Diperbarui: 27 April 2022   03:25 4197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Feri di Pelabuhan Poto Tano/Dokumentasi pribadi

Pengalaman beberapa kali mudik sebelum satu dua hari menjelang lebaran atau saat arus balik, kapal biasanya penuh dan sesak oleh penumpang, terutama rute Bali-Lombok. 

Ini juga lantaran Idul Fitri biasanya dirangkai hari libur nasional, sehingga banyak yang berwisata dan traveling usai hari raya. 

Dibeli di kapal saat penyeberangan Lembar-Padang Bay seharga 40 ribu buat tidur/Dokumentasi pribadi
Dibeli di kapal saat penyeberangan Lembar-Padang Bay seharga 40 ribu buat tidur/Dokumentasi pribadi

Mengantisipasi seperti ini juga baik karena saat dalam antrean kendaraan untuk naik ke kapal, kita tak bisa memprediksi tipe kendaraan apa yang harus naik duluan. 

Tak mesti harus bus atau truk lalu mobil dan terakhir motor. Tergantung pengaturan dan komposisi muatan oleh petugas kapal demi alasan keamanan dan keselamatan.

2. Makanan ringan hingga makanan berat, juga minuman.

Berlayar dalam kondisi belum makan pada saat seharusnya sudah makan, bisa menyisahkan masalah di atas kapal. 

Mulai dari sensasi asam lambung naik ditambah pusing karena goyangan kapal, hingga harga makanan di kapal yang cenderung mahal dan pilihannya terbatas. 

Resto atau kafe sederhana di atas kapal bukanlah warteg atau aplikasi GoFood yang bisa diorder sesuka hati dan semampu dompet. Sangat terbatas, lebih banyak makanan ringan dan minuman ringan. 

Begitu juga harganya. Misalkan di kapal feri Sumbawa-Lombok segelas kopi sachet bisa dijual 7 ribu atau 8 ribu. Di atas kapal Bali-Lombok bisa dibanderol 10 ribu hingga 12 ribu. Untuk Indomie telur, pop mie, air minum dalam kemasan dan lain-lain menyesuaikan. 

Bila ingin yang murah dan irit kala bepergian dengan keluarga, bawa saja termos air panas ke atas kapal dan bisa menyeduh sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun