Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pengalaman Mudik Naik Kapal Feri, dari Perilaku Penumpang hingga Kondisi Dalam Kapal

26 April 2022   20:18 Diperbarui: 27 April 2022   03:25 4197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Just Sharing....

Karena pekerjaan akhirnya pindah ke provinsi lain. Meski hanya berseberangan pulau, namun rutinitas bolak-balik karena alasan perjalanan dinas atau hari raya tahunan seperti Idul Fitri dan juga Natal, akhirnya kerap kali naik kapal feri.

Ada yang waktu tempuh tak sampai satu jam seperti Gilimanuk ke Ketapang. Namun ada juga lebih dari 60 menit seperti Merak - Bakauheni, Poto Tano-Kayangan, dan Lembar-Padang Bay. 

Paling lama pernah dirasakan dari Sape ke Labuan Bajo kurang lebih tujuh jam. Meski lama, namun perjalanan terobati dengan view pulau-pulau kecil dan goncangan kapal yang lebih ringan dibanding Lembar-Padang Bay. 

Dari pengalaman 9 tahun gunakan angkutan transportasi laut yang dikelola ASDP (Angkutan Sungai dan Penyeberangan), ada sejumlah pengamatan untuk dibagikan sebagai pertimbangan tips mudik 2022.

Tentu ini terbatas pada rute dan jenis kapal yang melayari rute tersebut di mana saya pernah naik. Di Indonesia sendiri ada banyak kapal feri lain karena banyaknya selat yang memisahkan dua pulau.

Saya mulai dari perjalanan terakhir satu minggu sebelum Idul Fitri tahun ini. Ternyata peningkatan penumpang sudah terasa saat di Pelabuhan Poto Tano. Tak seperti dua minggu lalu balik dari Bali. 

Untuk masuk ke areal pelabuhan, ada pemeriksaam prokes kesehatan oleh kepolisian dan juga petugas kesehatan. Saya pun dicegat. 

Ketika ditanyakan, saya menunjukkan kartu vaksin lengkap juga kartu vaksin booster yang baru dilakukan seminggu lalu di puskesmas. 

Bagi saya lebih praktis ke mana-mana bawa kartu vaksin yang bisa masuk dompet atau tas dibandingkan buka aplikasi PeduliLindungi. Pilihannya boleh yang mana-mana aja sesuai kenyamanan. 

Sejumlah pengendara yang kedapatan belum vaksin 1 atau 2 dan belum melampirkan tes antigen, diarahkan untuk vaksin langsung di tenda atau posko di mana sudah tersedia di gerbang pelabuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun