Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Institusi Pendidikan, Ketika "Pagar Menggoda Tanaman", Akankah Tanaman Klepak-klepek?

13 November 2021   15:23 Diperbarui: 14 November 2021   11:04 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari wikipedia

Just Sharing....

Kurang lebih sebulan yang lalu, saya nonton film lawas Indonesia yang judulnya Cintaku di Kampus Biru (disingkat CDKB). 

Ini film tahun 70 an yang cukup fenomenal di generasi orang tua kita yang mungkin sudah Opa Oma saat ini.  

Jadi bicara soal permendikbudristek PPKS, mungkin di jaman dulu belum ada aturan semacam ini. 

Itu mungkin alasannya film tersebut bisa dibuat dan lolos  sensor, meski ada adegan mesra di dalamnya antara sang mahasiswa cowok dengan ibu dosen berparas cantik . 

Apakah itu bisa dibilang pelecehan seksual ketika seorang cowok berandal kampus yang bikin sakit hati  banyak cewek kampus, kemudian saling sentuh dengan seorang dosen wanita, sebagai korban berikutnya? 

Entahlah...Sepanjang durasi film tersebut, saya melihat endingnya ada unsur suka sama suka hingga cipika cipiki dan saling merangkul antara si dosen dengan playboy kampus. 

Apakah kisah semacam ini ada di dekade mahasiswa jaman sekarang? Andai ada, apakah dikatagorikan pelecehan seksual berdasarkan permendikbudristek nomor 30 ini? Silahkan menyimpulkan sendiri. 

Sekalipun ada juga kisah asmara semacam di film ini, antara anak didik yang cowok dengan pendidiknya yang wanita, biasanya tak banyak terungkap. Jarang juga di "speak up" sebagai pelecehan. 

Realitanya dalam kehidupan kampus, ada saja dosen perempuan yang masih muda, cantik, matang, cerdas dan yupp...masih single bos. Mungkin saja mereka incaran dan khayalan para mahasiswa cowok. Bisa terjadi mirip - mirip seperti alur di film tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun