Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Biasa Aja Kali, Bila Sukmawati Soekarnoputri Pindah Keyakinan di Usia 70 Tahun

23 Oktober 2021   08:48 Diperbarui: 23 Oktober 2021   14:35 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari artikel Kompas TV.

"Kami pun tak tau alasan yang melatari. Yang pasti Ibu Sukmawati hijrah mengikuti keyakinan Neneknya, Ida Ayu Nyoman Rai  Srimben ," demikian kata pria yang juga menjabat sebagai salah satu rektor universitas swasta di Denpasar itu. 

Ibu presiden Sukarno memang berdarah Bali. Wajar bila keturunan dari mantan orang nomor 1 di republik ini kerap bertandang dan memiliki hubungan leluhur di sana. 

Ketika semalam membaca berita seputar informasi akan berpindah keyakinan beliau, banyak ragam komentar. Ada yang menyayangkan, namun tak sedikit yang merasa bahwa itu pilihan dan hak seorang Sukmawati. 

Saya sih melihat bahwa berpindahnya keyakinan seseorang, tak peduli mereka itu publik figur atau pun warga biasa, adalah hal yang akan terus kita temukan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. 

Sama seperti yang dilakukan seorang Anna Tairas (dari muslim ke nasrani), Sukmawati Soekarnoputri (dari islam ke hindu), Dewi Hughes (dari Hindu ke muslim), dan sejumlah publik figur lain, adalah realita dalam pencarian jati diri dan menemukan kebahagiaan dalam versi mereka, bukan dalam versi orang lain. 

Ketika negara tak melarang karena adanya janinan undang - undang, keberatan mungkin lebih banyak muncul dari orang - orang terdekat dan mereka yang satu keyakinan. 

Ini juga hal yang wajar sebenarnya sih, dialami oleh siapapun yang berniat " hijrah" dalam tanda petik. 

Dinamika peradaban mungkin bisa diamati dan diukur secara keilmuan dan statistik. Namun dinamika pencarian makna hidup dan pergulatan jiwa orang per orang, tak ada yang tau. Hanya orang itu sendiri. 

Jadi rasanya mungkin biasa aja kali, bila publik figur, bahkan yang kita idolakan tetiba memutuskan pindah haluan. Apapun alasan nya, tentu mereka sudah melewati proses dan "berdamai" dengan dirinya sendiri.

Salam, 

Referensi : kumparan.com/kumparannews

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun