Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ketika Keluarga Ingin Berutang pada Perusahaan Pembiayaan, Edukasi Apa yang Harus Diberikan?

7 Oktober 2021   19:07 Diperbarui: 8 Oktober 2021   09:50 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berutang (Shutterstock/Melimey)

Apa hal preventif yang baiknya dilakukan pihak keluarga demi mengantisipasi konsekuensi? 

Pertama, jangan berutang
Tak hañya ke lembaga pendanaan, tapi juga ke pihak lain. Bila memang ada keluarga yang bisa membantu secara finansial, bantulah secara pribadi atau urungan bersama. 

Kedua, bila ingin kredit, sadar konsekuensi
Konsekuensi itu tak hanya kewajiban membayar pokok, tapi juga bunga kredit. Konsekuensi yang diterima nasabah dan keluarganya juga bisa berupa ketidaknyaman, rasa malu, rasa tak tenang hingga stigma negatif, yang semuanya muncul dari menunggak kewajiban. Ini biasanya tak disadari di awal, namun cobalah memberi gambaran bila ada keluarga yang ingin kredit. 

Sadarilah, bahwa besar kecil pokok utang yang tertunggak, penanganan secara umum nasabah bermasalah adalah sama. 

Maksudnya begini, jika kredit handphone senilai 3 juta, kredit motor baru senilai 15 juta, pinjaman dana tunai senilai 50 juta, hingga kredit mobil dengan PH (Pokok Hutang) 200 juta. Mau siapapun nasabahnya, bila menunggak tetap akan ditelepon atau dikunjungi atau dicari. Bukan sekali, bisa jadi berkali-kali. 

Ketiga, bersiaplah untuk di-blacklist nasabahnya atau keluarganya juga
Ada contoh nyata, saya pernah punya nasabah, gara-gara ibunya " nakal" dalam tanda kutip, akhirnya suaminya juga tidak bisa kredit begitu juga anak-anaknya.

Kok bisa? Mereka di-blacklist secara sistem, otomatis akan tetap ada di sistem untuk waktu yang lama. 

Ketika setahun atau dua tahun kemudian sang suami mau ajukan pembiayaan, sistem akan melacak dan menemukan bahwa istrinya pernah " bermasalah". Biasanya aplikasi suami auto di-reject. 

Bagaimana bisa menimpa anak-anaknya juga? Blacklist-nya bukan dari sistem, tapi dari stigma sosial yang dilihat dan diamati oleh tetangga atau orang-orang di sekitaran tempat tinggal. 

Mungkin Anda tak sadar, bahwa tetanggamu adalah salah satu referensi terbaik dalam pertimbangan persetujuan kredit. 

Sejumlah perusahaan pembiayaan, akan meminta informasi pada tetangga sekitarmu mengenai "Pernahkah rumah Anda didatangi petugas penagihan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun