Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Suka Duka Punya Nasabah Pegawai Formal

27 September 2021   01:32 Diperbarui: 27 September 2021   08:07 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari Kompas.Com. 

Meski demikian, walau diibaratkan ikan bandeng presto nan lezat, tetap aja ada durinya. Bedanya duri dan  tulangnya lunak meski terasa di lidah..hehe. 

Di bawah ini adalah suka duka punya nasabah dari kalangan formal, yang dirangkum berdasarksn pengalaman. Baik pengalaman sendiri mauoun dari sejumlah rekan lain. 

Dukanya dulu : 

1. Banyak potongan di dokumen gaji. 

Apa karena saking empuk dan gurih, segmen kalangan ini diincar banyak pembiayaan. Perbankan, leasing, perusahasn asuransi,koperasi, hingga perusahaan gadai. Baik online maupun offline. 

Salah satu buktinya adalah tertera pada data penghasilan, ada sejumlah potongan. Mulai dari cicilan rumah, potongan koperasi, premi asuransi dan cicilan lain yang terdebet rutin. 

Adanya potongan-potongan rutin bikin Divisi Kredit akan menganalisa dengan cara yang berbeda. 

Lazimnya cicilan dibagi penghasilan kurang dari 30% karena asumsi hutang tak boleh lebih dari sepertiga pendapatan. 

Bila gajinya 4 juta, cicilan yang diajukan 1 juta maka 1 juta / 4 juta = 25% masih kurang dari 30 persen. 

Namun bila di data penghasilan ada potongan lain, misal cicilan rumah 1 juta juga, cicilan HP 300 ribu juga, maka akan ditotal semuanya. 

( 1 juta + 300 ribu+ 1 juta) baru dibagj r juta. Hasilnya 2,3 juta / 4 juta = 57,5% lebih besar 30%. Kemungkinan nya bisa dikasi opsi. Nambah bukti penghasilan lain atau menurunkan plafon pembiayaan agar cicilan juga menurun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun