Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Motivasi Mengajukan Kredit dan "Rahasia" di Balik Ruang Kredit yang Tak Diketahui Nasabah

8 Juni 2021   13:19 Diperbarui: 9 Juni 2021   04:48 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pinjaman kredit|Dok. HaloMoney.co.id via Kompas.com

Banyak jalan menggapai impian... Salah satunya mungkin dengan cara kredit

Impian punya kendaraan, punya stok dana untuk berbagai kebutuhan, punya properti, dan sejumlah keinginan lain akan barang dan jasa, tak sedikit warga di tanah air menjadikan kredit sebagai solusinya. 

Pakai sekarang bayar kemudian. Kala kebutuhan mendesak dan bila tak dipenuhi akan mengganggu rutinitas sehari-hari, sebagian orang berpikir untuk mengajukan pembiayaan. 

Sejumlah alasan menjadi pendorong. Diantaranya: 

1. Usia produktif dan kesehatan

Ini bagi mereka yang tergolong masih muda, punya mobilitas tinggi dan kondisi kesehatan masih prima. Lagi pula pilihan untuk bekerja di berbagai sektor masih terbuka lebar bila ditinjau dari batasan usia yang dipersyaratkan. 

Sebagai info aja, rata-rata perbankan dan perusahaan pembiayaan memberikan kredit pada pengaju dengan rentang usia di atas 18 tahun dan maksimal 55 tahun. 

Dengan demikian, para pengaju ini berpikir selagi sehat, selagi bisa bekerja, mengapa tidak dari sekarang. Meski ada beban bunga sebagai konsekuensi atas kontrak pengajuan. 

Realitanya lebih mudah ibaratnya mencari uang di masa muda dibanding dengan bertambahnya umur, biasanya kondisi kesehatan tak seprima dulu. 

Bila berniat membeli secara tunai (cash) dari hasil tabungan, bisa jadi dengan umur makin bertambah, timbul gangguan kesehatan serius yang berpotensi terpakainya dana tersebut. 

Fakta lainnya adalah lebih mudah para single yang telah bekerja, mengalokasikan dananya untuk menyicil, dibanding nanti setelah menikah dan berkeluarga karena adanya kebutuhan anak dan pasangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun