Apakah HP-mu smart? Pastikan otak dan hati lebih smart dari HP....
Viral seorang guru di Malang Jawa Timur terlilit tali-temali pinjol, bikin miris. Pertanyaan pertama yang muncul di benak saya, apakah orangnya secerdas HP-nya?Â
Karena untuk mengakses puluhan aplikasi pinjol dan akhirnya terjerat hutang piutang, hampir pasti si nasabah ini minimal punya HP katagori smart agar terdaftar sebagai debitur secara online.Â
Sejatinya ada banyak kasus pengguna aplikasi pinjol di tanah air, dengan beraneka latar belakang yang mencuat ke permukaan.Â
Jadi masalahnya mungkin bukan pada profesinya apa dan bekerjanya di mana, tapi pada kejelian  hati dan otak ketika merespon kebutuhan.Â
Manakala hati tergoda, kadang otak pun bisa tak waras. Hasilnya bukannya menyelesaikan masalah tanpa masalah, tapi menyelesaikan masalah dengan masalah berikutnya.Â
Pelaku, dalam contoh kasus ini Si Guru TK, Â tak lagi menganut prinsip gali lubang tutup lubang, tapi gali lubang tutup jurang. Akhirnya terjerembab di dalamnya.Â
Kemudian berteriak tolong aku tolong aku via media sosial. Demi menarik respon dan simpati pembaca, agar ikut masuk dalam jalinan kisah pilu yang skenarionya dibuat sendiri.Â
Alih-alih mengambil tanggung jawab sendiri, malah berlindung di balik selfpity (tindakan mengasihani diri sendiri). Inilah mentalitas korban.
Ibarat seorang yang berdiri di balik jeruji dan melihat ke luar sana. Ketika ditanya, apa yang menyebabkan kamu ada di sini? Dia menunjuk orang lain di luar sana sebagai pembenaran.Â
Karena OJK tak mengawasi serbuan pinjol. Karena tempat kerjaku mengeluarkan aku. Karena tuntutan persyaratan sertifikasi. Karena aku bukan anak sultan. Karena bunga pinjol kelewat besar. Karena gajiku cuma ratusan ribu. Karena ini karena itu.... kebanyakan karena.Â