Apakah Anda pernah dititipin KTP asli atau diminta foto aja KTP nya dengan bahasa kalo ndak percaya balik uangnya? Saya pernah. Malah kaget saja. Memangnya saya petugas jaga di perbatasan wilayah pelintas keluar masuk.Â
Hei hei...mana KTP-nya...hehe.Â
Tapi demi menghormati dan ngga enak menolak, saya memilih jangan dikasih kartu identitas penduduk asli. Lantaran si peminjam juga butuh buat keperluannya yang lain.Â
Jadi cukup difoto saja pake HP. Otomatis tersimpan di galeri. Namun bila jujur, sebenarnya malas bawa KTP orang lain.Â
Bukan setiap kali lihat KTP-nya ingat uang yang belum balik, tapi saya enggan menjaga. Khawatir hilang, tercecer, atau rusak. Panjang urusannya, Kakak..hehe.Â
Bagaimana kelanjutannya? Ternyata molor juga dari kesepakatan.Â
"Kok ngga nyari ke rumah...kan sudah foto KTP saya." demikian kilahnya saat mengembalikan uangnya lewat 2 bulan.Â
Dalam hati, ohh mungkin ini tujuannya. Dikasih KTP biar kalau terlewat bisa nagih ke rumahnya.Â
Terus nanya-nanya alamat, tetangga kiri kanan rumahnya pada kepo. Ada urusan apa sama si peminjam. Sampai di rumahnya, ditaulah sama suaminya, atau istrinya, atau juga anak-anaknya, dan semua yang ada di rumahya....
Aduh Mama Sayange...kenapa bikin susah Beta..hehe.Â
3. Dititipin janji akan dibalikkan lebih sama bunganya.
Uang yang dipinjam ngga sampai 5 juta. Peminjamnya salah seorang teman. Karena sudah dekat dan tau dia kerja di mana dan gajinya seberapa, ya sudah ditransfer aja.Â