Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kendaraan Kredit Ditarik Debt Collector, Pahami Dulu Alur dan Risikonya bagi Perusahaan Pembiayaan

10 Mei 2021   17:58 Diperbarui: 11 Mei 2021   14:46 1455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membeli mobil tak harus baru, Anda juga bisa memilih jenis mobil bekas berkualitas dan dengan metode pembayaran cicilan. (SHUTTERSTOCK via otomotif.kompas.com)

Kalikan sekian unit dalam satu bulan. 

Sangat lah berpotensi merugikan sebuah perusahaan pembiayan karena keuntungan dari bunga didapatkan dari cicilan yang dibayarkan para nasabah. 

Angka kredit macet meningkat, yang biasanya disebut FID (first instalment default) atau diperbankan istilahnya NPL, akan mengurangi profit perusahaan. Tersebab pengeluaran rutin dan biaya operasional lain tetap berjalan setiap bulan. 

Selain itu, kebanyakan perusahaan pembiayaan adalah anak perusahaan dari bank besar di mana dana pembiayaan yang disalurkan pada masyarakat lewat kredit kendaraan, bersumber dari sana. 

Sudah pasti tanggung jawab pengelolaan termasuk proses dan risiko kredit, diupayakan seminimal mungkin. 

Termasuk di dalamnya, sekalipun nasabah tak bayar-bayar juga, masih lebih baik unitnya ditarik atau dikembalikan agar bisa dilelang atau dijual kembali. 

Meski baliknya tak sebesar yang sudah dikeluarkan, tapi masih ada untung-untungnya dikit menambah profit. 

Apakah harus pakai memakai tenaga DC dalam penanganan kasus tertunggak? 

Bila nasabah kooperatif dan tepati janji, rasanya tak dibutuhkan. Realitanya dari pengalaman, profil dan karakter nasabah itu beragam. 

Memang selalu ada risiko kredit, namun yang diharapakn seminimal mungkin. 

Risiko sekecil kecilnya sulit terwujud tanpa kerja sama dari nasabah yang telah menunggak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun