Saya tak merokok. Itu dari usia abg labil hingga dewasa sekarang. Namun saya sadar, suka ngopi, bahkan sehari bisa 2 gelas.Â
Bila berhitung, ditotal sebulan semua pengeluaran tuk minum kopi atau beli sebungkus rokok, jumlahnya bisa sama besar atau melebihi nominal premi asuransi bulanan.Â
Itu baru rokok dan kopi. Belum ditambah pembayaran ini dan itu, yang sifatnya bukan kebutuhan (pokok atau sekunder), tapi hanya keinginan sesaat demi memuaskan hawa nafsu dan godaan.
Yang kadang-kadang dibilang cuman pengeluaran receh, namun bila dikalkulasi dalam sebulan, jumlahnya bisa lebih besar dari 200 ribu.Â
Coba analisa sendiri dari pola dan ragam konsumtif apa saja yang tanpa sadar bisa bikin terhenyak : ternyata totalnya lumayan juga ya.Â
2. Uang premi asuransi segitu, dibayarkan dari bunga deposito dan tabungan.Â
Saya pernah menulis di bulan lalu, Â sila dibaca dengan judul Ketika THR Digunakan Untuk Membeli Aset Tanpa Pengeluaran dari Gaji.Â
Inilah manfaat lain dari dana darurat yang didepositokan (di mana THR juga dimasukkan ke sana).Â
Karena setiap bulan ada premi sekian yang mesti dibayar, dana darurat didepositokan untuk mendapatkan bunga deposito bulanan, yang akan dialihkan sebagai uang premi.Â
Jadi dari beberapa tahun lalu, sudah dibuat dua rekening di bank yang sama.Â
Rekening satu digunakan sebagai rekening gaji (payrol) di mana cicilan premi akan didebet juga. Satunya lagi rekening dana darurat.Â
Bunga deposito dari rekening darurat, ditransfer ke rekening yang akan dipotong preminya.Â