Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jefri yang Ingin Pulang, Antara Dilema Mudik dan Depresi Pekerja Akibat Terpisah Jauh

4 Mei 2021   12:56 Diperbarui: 4 Mei 2021   18:38 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi 2014_Penyeberangan Lintas Pulau

Hanya tulisan ringan... yang bisa jadi dialami orang lain juga dalam kisah yang berbeda

Sebut saja namanya Jefri. Pria muda usia 36 tahun. Sarjana Ekonomi dari sebuah universitas top yang sekian tahun silam direkrut oleh sebuah perusahaan besar. 

"Andai waktu bisa diputar kembali, mungkin saya tak memilih untuk bekerja di situ," ada nada penyesalan di suaranya.

Dia kembali menyesap kopi hitam dari gelas kecil di depannya. 

Lalu diisapnya kembali rokok di tangan kananya, kemudian menghembuskan asapnya. 

"Sewaktu bujang, kita buta soal pernikahan dan segala tetek bengeknya. Tapi setelah berada di dalamnya, bisa terkaget-kaget Dolf," ucapnya

Sahabatku ini sudah jarang pulang sekian tahun bertemu istri dan anak semata wayangnya. Kantornya memindahkan dia ke sebuah kabupaten terpencil di sebuah provinsi.

"Sebuah pilihan yang sulit kala itu. Bila tak diambil, karirku akan lama dan stagnan di staf saja," tuturnya sembari matanya menatap kosong ke dinding. 

Disesap lagi cairan pekat hitam dan lagi menyemburkan asap kreteknya.

Tujuh tahun lalu Jefri menerima pilihan dari perusahaannya untuk promosikan sebagai Head (atasan) mengepalai sebuah divisi di satu kantor cabang pembantu yang baru di buka. 

Itu membawanya terbang jauh meninggalkan sang istri dan anak perempuannya. 

Di awal semuanya terasa indah. Nikmat mana yang kau dustai ketika naik golongan, fasilitas bertambah dan gaji melonjak. Meski beda pulau dan lintas provinsi, namun pasangannya memilih tak ikut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun