Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ruwet di Pasar Tanah Abang, Pilih Ekonomi atau Kesehatan?

2 Mei 2021   17:59 Diperbarui: 2 Mei 2021   18:09 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Kesulitan penerapan berkerumun dengan pembatasan sekian persen. 

Bagaimana mengatur janjian antar warga, siapa datang jam segini dan siapa berikutnya jam berikutnya, padahal warga tak saling kenal dan sulit mengontrol. 

Selain itu harusnya lebih di awal disosialisasikan ke warga dan para pedagang jauh -jauh hari dan ditambah pengamanan petugas, dengan aturan secara tertulis. 

Tujuannya agar pengelolaan pedagang dan ditribusi lalu lintas pengungung dapat diantisipasi terkait protokol pencegahan Covid. Harapannya tak terlihat menumpuk dan berkurumun. 

Memang sih ngatur orang banyak itu ngga gampang, karena warga dan juga para pedagang punya kepentingan tuk mendapatkan apa yang mereka cari. 

Warga butuh barang, pedagang butuh uang.  Di satu sisi, pemerintah dan satgas Covid butuh kesadaran tuk mematuhi himbauan demi alasan kesehatan di masa pandemi. 

Kebaikannya adalah mencari jalan tengah demi 'berdamai'agar semua harapan dan keinginan dapat terwujud. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun