Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hati-Hati Menitipkan Surat Lamaran Pekerjaan ke Security

11 April 2021   21:46 Diperbarui: 12 April 2021   00:11 6859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: shutterstock

Just Sharing...

Menitipkan surat lamaran tuk bekerja ke petugas satpam di kantor yang dituju, kadang dilakukan sebagian pencari kerja.

Tak masalah juga lantaran awak securiy selain tugas pokoknya sebagai tenaga pengamanan, kadang dialihfungsikan tuk menerima dokumen paket dan barang, termasuk amplop dan map dari para pelamar pekerjaan.  

Lalu apa masalahnya bila diserahkan ke mereka? Dari sejumlah sumber dan pengalaman,kemungkinan -kemungkinan ini bisa terjadi. 

1. Tenaga security menerima dan menyerahkan langsung ke bagian HRD

Bila tujuannya jelas dan pelamar menginformasikan bahwa ini surat lamaran pekerjaan, sebagian para satpam ini langsung tau kepada siapa harus diberikannya. 

Namun ada saja satu dua oknum yang sengaja menaruhnya di meja mereka, dan ketika ditanyakan oleh bagian HRD, baru akan diantar. 

2. Dibuka dan dicek oleh tenaga security, sebelum diserahkan ke yang berkepentingan. 

Kadang untuk tujuan pengamanan, dokumen lamaran yang diserahkan oleh pelamar, dibuka lagi oleh sekuriti untuk dipastikan isi dan dokumennya. Sisi baiknya adalah itu mungkin sesuai SOP di tempat bekerja. 

Namun sisi tak baiknya adalah kadang ada satu dua oknum sekurity yang nakal dalam tanda kutip. Misal bila pelamar itu cewek dan kebetulan satpam nya laki -laki dan ada perasaan kepo ato tertarik, bisa jadi nomor HP pelamar tersebut di simpan di HP nya. 

Sudah tau kan tujuannya apa. Sekalian dilihat -lihat lagi bagaimana rupa dan penampilan muka si pelamar di pas foto yang dilampirkan beserta alamatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun