Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Paskah 2021, Mari Berdoa untuk Kota, Negara, dan Bangsa

1 April 2021   14:50 Diperbarui: 1 April 2021   21:04 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berdoa - Sumber: piqsel.com

Just Sharing....

Saya mulai ikutan pelayanan kampus ato yang biasanya disingkat CM alias Campus Ministry, sejak  semester dua. Usia muda dengan banyak gejolak ditambah pencarian jati diri, CM cukup membantu agar tetap on the track. Tau lah rupa-rupa pergaulan bebas, apalagi di kota besar. 

Dari sekian banyak tahun-tahun yang dihabiskan di komunitas ini, ada salah satu nilai yang ditanamkan yang diterapkan hingga sekarang. Yaitu berdoalah untuk tempat di mana kamu ada. 

Alasannya sederhana. Karena baik dan buruknya tempat itu, akan berdampak secara langsung terhadap hidupmu juga. Saat mahasiswa dulu, kami berdoa agar Bapak dan Ibu Rektorat hingga pihak Dekanat diberi hikmat memimpin universitas. Kendala dan sejumlah persoalan akademik maupun kemahasiswaan, diberi kemudahan. 

Dari lingkungan perguruan tinggi, lalu poin doa meluas ke kota. Bagaimana tingkat kriminalitas di kota ini? Apa yang jadi kerawanan sosial dan mengganggu aspek keamanan masyarakat? 

Apa yang sudah dilakukan pemerintah kota dan bagaimana penerapannya? Adakah sejumlah kendala yang dihadapi? 

Sebagai salah satu warga yang berada di luar kekuasaan dan tak punya kapasitas berkaitan selaku pembuat kebijakan, mungkin yang bisa dilakukan adalah mendoakan agar menemukan solusi yang terbaik demi kesejahteraan bersama. 

Itu rasanya lebih baik dibanding hanya mengeluh lantaran kebanyakan mengeluh juga tak merubah keadaan. Rasanya juga lebih bijak dibanding maaf, memaki-maki penguasa di media sosial dengan ucapan tak etis dan bernuansa rasis. Bukannya nambah adem,malah bisa bikin masalah baru.  

Sejatinya memang saluran tuk bersuara bagi warga memang disediakan, namun bila hati dan emosi tak terkontrol, bisa-bisa niat baik beropini malah jadi salah ketik salah ucap karena amarah meluap. Upss.. 

Dari kota pokok doa bisa meluas ke lingkup provinsi. Alasannya sebagai manusia, siapapun kepala daerah dan para pejabat yang diberi kepercayaan sebagai lembaga eksekutif, mereka punya potensi yang sama untuk jatuh dan gagal. 

Kita mungkin tak berada di dalam pemerintahan, tapi lewat doa, kita bisa memohon agar mereka-mereka diberi kebijaksanaan untuk mengelola publik demi kesejahteraan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun