Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jadi Teman Dadakan Buat Dua Bule "Kesasar"

23 Maret 2021   19:42 Diperbarui: 23 Maret 2021   22:17 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri_Kenzo and David

Hanya coretan ringan....

Tanpa sengaja mampir makan di tempat yang sama pada 7 tahun silam. Teringat di warung ini dulu, pernah menemani makan malam dua orang wisatawan manca negara. Menunya ayam bakar Taliwang sama nasi putih. 

Seorang berasal dari Jepang, sebut saja namanya Kenzo. Dia suka sekali sama rasa pedas dari Sambal Beberuk khas Lombok, yang biasanya disajkan sebagai pelengkap. Rekan satunya bernama David (nama samaran), warga negara Australia. 

Waktu itu belum ada dua bulan bertugas di Sumbawa. Bermula dari tanpa sengaja di suatu sore pulang kantor, mampir ke sebuah pusat dagangan buah. Mau beli beberapa Apel buat sediaan di rumah. 

Penjual dagangan agak sedikit kesulitan memahami percakapan para bule ini dalam Bahasa Inggris, dan meminta tuk membantu menjelaskan. 

" She doesn't  understand what we wanna buy. Could you help us to explain to her?" tanya David ketika melihat saya. 

Sejujurnya saya ngga terlalu lancar - lancar banget englishnya, cuman ya bisa -bisa lah dikit ngerti, ngomong sama nulis. Ternyata kedua bule ini bermaksud membeli pisang raja yang berwarna kuning coklat. dan berharap pedagangnya bisa menggorengnya. Mereka akan bayar total semuanya. 

Spontan saya dan penjual buah itu tersenyum. Mereka berdua lalu diarahkan ke lokasi dimana abang-abang yang jual gorengan. Saya menunjukkan bentuk buah pisang yang serupa di lapak buah tadi, dan keinginan mereka pengen makan pisang goreng pada penjual gorengan. 

Dari situ mereka mengajak saya ke sebuah hotel di tengah kota dimana mereka menginap. Lokasinya tak jauh dari kantor saya. Masih mengenakan seragam, akhirnya ngga langsung pulang ke rumah. Ngobrol di sebuah cafe kecil dekat penginapan mereka. 

Kenzo saat itu berusia 26 tahun sepantaran dengan David. Karena sama -sama suka olahraga Surfing, mereka pun berteman dekat. Meski asli Jepang, namun Kenzo fasih berbahasa Inggris. 

Dia sudah tinggal dan bekerja sekian tahun di Benua Kangguru. Meski demikian, tak semua kosakata dikuasainya. Beruntung ada sesama Surfer, seperti halnya David  dan sejumlah teman lainnya, yang biasanya jadi tempat dia bertanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun