Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Work From Destination, Ide Bagus Namun Waktunya Ngga Bagus

7 Januari 2021   16:50 Diperbarui: 7 Januari 2021   19:33 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan yang tepat pada waktu yang salah, kadang sulit diterapkan....

Saya tertarik dengan ide WFD alias Work From Destination yang digagas Bang Sandiaga Uno. Menteri baru Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif yang belum ada sebulan dilantik ini, ide dan strateginya lumayan unik. Mengapa? Mungkin beberapa di bawah ini alasannya. 

1. Geografis Indonesia,negara kepulauan dengan sebaran propinsi dan kabupaten. 

Setahun lalu saya ke Korea Selatan. Lama penerbangan dari Jakarta ke Bandara di Negeri Ginseng itu kurang lebih 7 jam tanpa transit. Saya kepikiran jarak tempuh yang hampir sama bila saya menumpang pesawat dari Jakarta ke Merauke dengan transit di Bandara Sentani Jayapura. 

Padahal itu masih dalam satu negara. Tentu akan lebih lama bila terbang dari Aceh sampai ke Papua, bisa hampir setengah hari di udara Luar biasa kakak!

2. Persebaran tak merata, sumber daya alam dan pusat aktifitas masyarakat di skala regional atau nasional. 

Contoh sederhana, Pulau Sumbawa sebagai salah satu pulau di di Propinis NTB, dikenal sebagai sentra produksi jagung nasional. Hasil dari perkebunan jagung milik warga, dikumpulkan dan diangkut dengan kapal lewat Pelabuhan Badas ke Surabaya dan daerah lain di Indonesia. 

Tak hanya jagung, tapi juga  hewan seperti sapi dan kerbau. Bahkan para pembeli ternak itu datang dari Toraja Sulawesi. Untuk hasil bawang dan hasil bumi lain di migrasikan lewat jalur darat menggunakan truk bermuatan cargo. 

Lalu lintas ekspedisi yang menggunakan jasa kapal fery turut menghidupkan penyeberangan Sumbawa-Lombok, Lombok-Bali dan Bali-Banyuwangi.Itu hanya salah satu realitas di negeri ini, bahwa perputaran barang dan jasa lintas kabupaten lintas propinsi.

Contoh lain dalam hal pendidikan, mengapa banyak mahasiswa dari daerah pengen kuliah di Pulau Jawa. Meski di luar Jawa ada beberapa universitas yang juga bagus, namun bila dianalisa, lebih banyak yang berniat melanjutkan pendidikan di sana. Realitanya memang secara fasilitas dan keunggulan kolektif lain, jauh lebih baik di Jawa. 

Belum termasuk dalam skala regional dalam satu propinsi, yang ikut berkontribusi merubah destinasi penghuninya. Ibukota jauh lebih menarik dibanding kabupaten kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun