Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

3 Tipe Respon Orang Melihat Kecelakaan di Jalan Raya dan Penanganan Lintas Sektoral

19 Juni 2020   02:05 Diperbarui: 19 Juni 2020   09:41 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sebuah insiden kecelakaan| Sumber:GridOto.com

Nalurinya suka menolong, peduli pada korban kecelakaan, namun ada pertimbangan tertentu. Bisa jadi mereka adalah orang yang berada di lokasi kejadian, ataukah yang melintas lalu berhenti, turun dan mendekat. 

Mereka ragu bila menolong, bisa jadi akan dilibatkan. Misal bila diantar ke puskesmas atau RS, pihak medis akan menanyakan ini dan itu, bahkan akan berurusan dengan pihak keluarga korban. Belum lagi bila ada biaya berkenaan tindakan medis darurat. 

Selain keraguan di atas, agak sedikit berkeberatan andai kendaraan mereka digunakan sebagai angkutan pengantar. Yang mereka lakukan adalah menelepon pihak RS terdekat atau pihak kepolisian yang berjarak dekat dengan lokasi kejadian. Menyampaikan perihal kecelakaan dan berharap bala bantuan segera datang. 

3. Tipe yang tahu sedang terjadi kecelakaan, namun mengabaikan.

Pernah mengamati yang model ini? Mendekat, melihat sebentar lalu kembali naik kendaraan dan pergi. Hanya tanya-tanya. Ibarat pewarta di lapangan. Ini kenapa? Kapan kejadiannya? Kok bisa tabrakan, dan beberapa pertanyaan lainnya. Setelah itu tinggalkan lokasi. Tapi sebelumnya foto-foto dulu. 

Hasil jepretan update di status WA atau dikirim ke grup WA komunitas. Dengan embel-embel: kecelakaan di bla bla, dan seterusnya. Sebagian tipe ini ada yang tak turun dari kendaraan, meski melintas. 

Apakah salah tipe ketiga ini? Bisa ya bisa tidak. Tergantung sisi mana melihatnya. Bila memang hendak buru-buru menuju tempat pekerjaan, atau punya pengalaman buruk di masa lalu kala menolong korban laka lantas, wajar bila berperilaku demikian. 

Bisa aja ada rasa malu menolong lantaran sudah banyak yang membantu atau merasa tak enak dilihat orang. 

Pengalaman sebagai tipe nomor 1 yang tak pernah terlupakan 

Dari tiga tipe di atas, risiko paling besar adalah tipe nomor 1. Mengapa? Karena mengambil risiko menolong korban dalam kondisi tak tahu. 

Maksudnya tak tahu adalah dia mungkin tak mengenal dekat siapa itu korban, tak sekeluarga, tak berteman bahkan mungkin tak sesuku atau sedaerah dengan korban itu (terutama bila hidup di kota besar yang warga kotanya beragam), dan mungkin tak tahu ini karena sebab apa kok bisa kecelakaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun