Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karyawan Batuk -Batuk di Tempat Kerja,Suruh Pilih Istirahat atau 'Diistirahatkan'

27 Mei 2020   20:12 Diperbarui: 3 Juni 2020   20:00 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokpri_screenshot_pdf_newnormal_wagkantor

"Salah minum es Pak," 

Ungkapan di atas adalah jawaban salah seorang teman wanita di kantor. Sebut saja namanya Yanti. Kemarin saat datang dan menaruh map pengajuan kredit di meja, saya agak aneh dengan kondisi batuk -batuknya. Biasanya tak demikian. Selalu segar dan bersemangat kala bekerja di dalam tim. Saya jadinya ikut tak nyaman berada di dekat dia. Memicu saya untuk bertanya. Maklum, sekarang masa pandemi Covid -19. 

Tinggal di Kabupaten Sumbawa, angka positif Covid cukup mengkuatirkan pertambahannya. Sejak terindikasi pasien 01 di pulau terbesar di NTB ini pada Bulan Maret lalu, hingga kini sudah terdapat lebih dari 10 orang. Malah kemarin, menimpa salah seorang balita yang berdomisili sekitar 5 kilometer dari kantor. 

Akibat penderita berusia 4 tahun itu,  sejumlah dokter spesialis dan tenaga kesehatan di RSUD Sumbawa diminta untuk menjalani test swab. Alasannya adalah para tim medis ini telah kontak dengan pasien tersebut sebelum hasil test menyatakan anak tersebut positip terpapar Covid-19. Puji syukur, hasil swab nya keluar di tanggal 24 Mei lalu dan semuanya dinyatakan negatif. 

Meski demikian, kabar itu cukup mengejutkan warga karena diberitakan oleh sebuah surat kabar lokal. Link dan tautan dari berita itu berseliweran di grup WA. Saya juga taunya dari grup WA gereja dan membagikannya tadi di WAG kantor. Alhasil, teman -teman tadi siang jadi 'riuh' oleh rilis terbaru kasus virus SARS_ CoV-2 yang saya kirimkan itu. Termasuk si Yanti, teman wanita yang batuk - batuk tadi. Dia juga ikutan merasa takut. 

"Sudah dua minggu dia batuk Pak," ujar Nita, sahabatnya sesama pekerja di cabang 

"Hah?" guman saya dengan nada sedikit tinggi. 

Kemarin katanya gara -gara minum es saat berbuka di hari terakhir puasa. Libur kantor dimulai dari tgl 23 Mei dan masuk kembali di tanggal 26 Mei. Tiga hari dia berdampingan hidup dengan tenggorok yang bermasalah. Wajarlah masih ada sedikit batuk saat kembali bekerja. Tapi mendengar ujaran dari rekan kerja lain bahwa'ketidakenakan'yang dialaminya sudah belasan hari , sepertinya mengalihkan sedikit konsentrasi saya di depan komputer.  

Tak cukup nada 'hah' agak tinggi, namun lirikan mata saya juga tertuju ke arah dia. Apalagi teman wanita yang sakit ini secara struktur di cabang berada di bawah saya , sama -sama dalam satu tim.

"Kamu sudah baca aturan kantor soal karyawan yang gejala pilek hingga ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) belum?" tanya saya 

" Yang new normal itu ya Pak," jawabnya pelan, sembari sedikit batuk lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun