Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mau Iklan di Koran Lokal, Ini 6 Hal yang Mesti Dipertimbangkan

11 Februari 2020   21:01 Diperbarui: 16 Februari 2020   18:32 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi iklan di surat kabar| Sumber: FeaturePics.com

Just Sharing.....

Sejak awal Bulan November tahun lalu, saya memasang iklan produk kantor di koran lokal. Kebetulan kantor tempat saya bekerja juga menjadi pelanggan dari harian tersebut. Kami diberikan harga super murah untuk biaya penayangannya.

Saya lalu mengajukan ke manajemen dan disetujui. Tak ada salahnya mencoba, toh saya (dan tim) juga diberikan kebebasan untuk memasarkan via media lokal. 

Untuk ukuran kota kecil seperti Sumbawa, sudah luar biasa bila masih (eksis) surat kabar lokal yang kantornya dan proses cetaknya di daerah. Kota lain dengan skala kota yang bukan ibu kota propinsi atau kota administratif, belumlah tentu ada, kecuali mungkin koran online.

Saya terbantu juga karena salah satu pekerja di koran lokal tersebut ada yang menjadi nasabah di kantor sehingga komunikasi berjalan baik karena sudah saling kenal sebelumnya. 

Bulan berjalan hingga akhir Januari 2020. Sudah tiga bulan tayang. Saya menghubungi karyawan di koran lokal tersebut dan menyampaikan bahwa kami break (stop) sementara iklannya. Bulan Februari jangan tayang lagi.

Alasannya, sedang ada normalisasi sistem di awal tahun dan kemungkinan ada perubahan logo dan sebagainya berkenaan logo dan tagline perusahaan, sehingga materi dan desain iklan kemungkinan akan berubah. Redaksional bisa jadi tidak sama lagi.

Saya juga ingin mengevaluasi hasil dari beriklan di media. Karena bagaimanapun ada tanggung jawabnya, bila ditanyakan sama atasan (dan juga manajemen). 

Sebenarnya ini bukan kali pertama beriklan di surat kabar daerah. Jauh sebelum yang sekarang, lima tahun silam juga pernah memasang iklan di surat kabar lokal lain karena koran yang kini menjadi medianya, seingat saya belum ada di tahun 2014. Hasilnya ada bila dihitung secara unit.

Kala itu beberapa nasabah tertarik mengajukan pembiayaan multiguna lantaran membaca iklannya kendati iklannya hanya berwarna hitam putih karena memang halaman demi halaman dalam surat kabar itu warnanya cuma dua saja. Kalau tidak hitam, ya putih...hehe.

Sederhana memang, tapi di tahun segitu, dia satu -satunya koran lokal yang cukup dikenal di pulau terbesar di NTB ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun