Mohon tunggu...
adolf bramanditaade
adolf bramanditaade Mohon Tunggu... Human Resources - Trainer

Menyukai sejarah dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Upaya Lain Orang Menyukai Kita?

24 Maret 2023   15:15 Diperbarui: 24 Maret 2023   15:23 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa waktu lalu saya dengan beberapa teman mengikuti sebuah seminar/training di mall yang cukup strategis di tengah kota Jakarta. Topik yang diangkat tentang bagaimana membangun karisma dalam menjual. Dibawakan oleh seorang trainer yang cukup berkompeten dan dikenal oleh public, tak terasa satu hari terlewati dengan sangat sukses. Salah satu topic yang sangat menarik buat saya adalah bagaimana supaya orang menyukai kita?

Seringkali kita pernah bertanya dalam hati, apakah keberadaan ku dan diriku ini disukai oleh orang lain? Atau jangan jangan orang lain tidak pernah menyukai ku? Entah disadari atau tidak, pertanyaan ini muncul karena berangkat dari sebuah interaksi atau relasi di berbagai kesempatan yang ada. Kalau kita mau jujur, semua orang ingin disukai oleh siapa saja bukan? 

Cuma bagaimana cara nya agar setidaknya kalau pun tidak semua orang, namun ada sebagian orang yang menyukaiku. Tak mudah memang membuat semua orang menyukai diri kita, ini menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan kita ditengah keluarga, masyarakat dan juga di lingkungan pekerjaan.   

Jadilah pribadi yang menarik     

Tolok ukur pribadi menarik bukan membuat mereka tertawa saja. Membuat orang lain tertawa tak menjadikan kita adalah seorang dengan pribadi yang menarik. Menurut saya itu adalah bagian terkecil  saja. Lalu seperti apa pribadi yang menarik itu?

Reflektif -- kenali karakter diri. Selalu mencoba melihat diri adalah pribadi yang utuh dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Setiap manusia ditantang untuk membangun sosialisasi dengan orang lain, disaat itulah ego kita muncul. Karena itu, bagaimana supaya orang lain nyaman dengan kita, maka sisi ego kita lah yang harus di kelola. Setelah kita mengenal karakter dan mampu menatanya, maka kita siap untuk menjadi sosok yang disukai orang.

Bersikap ramah pada semua orang. Keramahan menunjukkan kita adalah pribadi yang hangat. Pribadi yang selalu senyum dan menyapa siapa saja. Dengan begitu, orang lain pun akan merasa senang apabila bertemu dengan kita.

Rendah hati. Tidak meninggikan diri di hadapan orang lain merupakan sikap kerendahatian. Seseorang yang rendah hati justru mengetahui dirinya memunyai kekurangan. Sebaliknya justru ada orang yang menutupi kekurangan tersebut dengan meninggikan diri. Untuk itu mengakui kekurangan diri sendiri amatlah penting, bila kita ingin membangun relasi yang sehat.

Mau mendengarkan. Sedikit bicara banyak mendengarkan menunjukkan bahwa kita punya tingkat kesabaran yang luar biasa.

Di zaman sekarang ini, kata mendengarkan bukan lagi sikap yang patut diapresiasi. Mengapa? Kita disibukkan oleh aktifitas lain yang menyita perhatian, sehingga sikap mendengarkan mulai terdegradasi. Tergantikan oleh alat alat canggih yang menyita focus kita. Karena itu belajarlah mendengarkan, karena dengan mendengarkan sungguh sungguh kita mampu memahami apa yang sedang terjadi pada kawan kita.  

Humoris. Humoris atau suka bercanda adalah pribadi yang mampu membuat suasana menjadi cair. Bahkan memunyai kemampuan untuk memotivasi orang lewat gaya humornya. Nah, untuk disukai orang cobalah bangun kedekatan dengan cara yang berbeda. Lewat humor yang segar.

Jangan sombong. Kesombongan akan menjauhkan kita dari relasi yang sehat. Hampir semua orang tidak suka dengan pribadi yang sombong. Karena kecenderungan pribadi yang sombong tak menghargai orang lain.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun