Dalam bernegara kekuasaan tidak hanya berdasarkan asas sentralisasi. Sentralisasi adalah keadaan  dimana kekuasaan hanya terpusat dan dikendalikan oleh pemerintah pusat. Tetapi harus menggunakan asas desentralisasi dimana kekuasaan diberikan ke masing-masing daerah. Kekuasaan tersebut disebut otonomi daerah. Daerah akan diberikan kewenangan oleh pemerintah pusat. Bila tidak ada otonomi daerah, maka akan timbul kecemberuan antar daerah karena akan banyak daerah yang kurang diperhatikan oleh pemerintah. Demokratisasi bertujuan memberikan transparansi kebijakan yang berarti setiap kebijakan yang diambil mempunyai sebab musababnya. Otonomi daerah akan memberikan kesempatan masyarakat untuk mengurus daerahnya sesuai potensi yang ada. Peran perempuan juga sangat dibutuhkan karena dapat berkontribusi dalam mengurus daerahnya.
Peran perempuan di Indonesia sebetulnya sudah terwujud sejak saat dulu, yaitu dilakukan oleh Raden Ajeng Kartini. Peran Raden Ajeng Kartini ialah menyamakan hak perempuan dengan laki -- laki, yaitu hak untuk mendapatkan pendidikan sama seperti laki - laki dan R.A. Kartini adalah pahlawan emansipasi wanita. Beliau ingin agar kaum wanita pribumi tetap mengenyam pendidikan layaknya kaum pria, tanpa beliau mungkin kaum wanita tidak setara derajatnya dengan kaum pria.
Buku "Islam Kepemimpinan, Perempuan, dan Seksualitas" karya Neng Dara Affiah sangat menarik untuk dibaca oleh berbagai kalangan. Buku ini bisa menjadi referensi dalam rangka menuntaskan budaya patriarki yang ada. Buku ini juga membuat anda menjadi peka terhadap segala permasalahan yang dihadapi perempuan. Dengan membaca buku ini, anda akan menjadi pribadi yang menghargai hak-hak kaum perempuan dan kita akan bertransformasi menjadi masyarakat yang lebih baik.
Oleh Adnan Syauqi/11181110000063
