Mohon tunggu...
Adnan Iskandar
Adnan Iskandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

menulis adalah mengukir peradaban

Selanjutnya

Tutup

Humor

Memprediksi Arsitektur Rumah Teman dengan Mendengarkan Backsound Virtual Meeting Ketika Menjawab Pertanyaan Dosen

12 Oktober 2021   07:15 Diperbarui: 12 Oktober 2021   07:20 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kasus pertama Covid-19 pertama di indonesia terkomfirmasi pda tanggal 3 maret 2020, dimana sebelunya banyak pejabat dan warganet yang menyangkal covid-19 tidak akan bisa masuk ke Indonesia karena birokrasi yang ribet, konsumsi empon-empon dan banyak alasan yang tidak ilmiah lainnya. 

Banyak sektor yang harus jungkir balik dalam menghadapi pendemi, salah satunya sektor pendidikan tercatat kampus saya menerbitkan kebijakan untuk kuliah daring sejak 15 maret 2020. 

Semua hal harus dimulai dari awal bagaimana penyesuaian mahasiswa dan dosen yang sebelumnya bisa bertatap muka dikelas namun sekarang harus virtual meeting. 

Namun, ada beberapahal yang bisa diambil dari bergantinya metode belajar dari luar jaringan menjadi dalam jaringan, selain mahasiswa dan dosen menjadi melek tekologi hal lain yang saya dapat sebagai mahasiswa diploma teknik sipil adalah memprediksi rumah teman berdasarkan backsound ketika mereka menghidupkan microphone.

  • Suara Ayam, suara ayam jago berkokok adalah suara yang sering sekali saya dengarkan ketika memperhatikan teman saya menjawab sebah pertanyan yang diajukan oleh dosen, bahkan tak jarang justru malah suara ini bocor kedalam microphone peagkat komunikasi dosen ketika menjelaskan, setelah saya sadari saya merefleksikan pada kondisi yang saya alami ternyata sering mendengar hal yang serupa, entah karena  krisis eksistensi atau apa ayam jago selalu berkokok disamping jendela kamar yang dekat dengan pekarangan rumah tetangga. Dengan lingkungan yang perdesaan tanggung yang sudah beranjak menuju kategori urban, rumah dengan model sederhana satu lantai dengan pekarangan yang cukup buat menjemur gabah (padi) satu kresek dengan pagar semen setinggi 80 cm, dengan hiasan bunga puring di samping pagar. Untuk komponen praktisi menggunakan batu bata merah, dengan plesteran yang ditutup cat warna putih atau cream. Pondasi rumah menggunakan pasangan batu kali dengan komponen struktur kolom praktis ukuran 15x15 cm dan balok dari glugu (pohon kelapa) yang segaja di ekspose. Teras rumah berukuran 4x3 meter dengan suasana teduh bahkan ada beberapa tanaman jenis aglonema atau lidah mertua untuk memperindah kursi kayu dengan meja kayu jadi yang sediap sore digunakan untuk merokok dan mendengarkan suara burung cucak ijo. Untuk komponen penutup lantai berupa keramik putih atau polos dengan ukuran 15 x 15. Penutup atap model pelana dengan genteng tanah liat nglayur mantili membuat kesan sederhana namun juga moderen, untuk menambah kesan pada bagian teras kolom banguan dilapisi precast penutup kolom yang sederhana seperti bulatan atau kotak yang orang jawa biasa menyebutnya sebagai cagak
  • Suara terompet salome penjual cilok,terompet salomeyang ujungnya berwarna hitam atau  menggunakan wadah loution marina yang digunakan penjual cilok atau jajanan serupa dari bahan tepung memberi petunjuk yang jelas bagaimana kondisi dan bentuk rumah teman, apalagi dengan frekuensi yang cukup sering. Lingkungan pemukiman padat dengan perkerasan jalan dari paving dan banyak portal yang sudah ditutup pada pukul 22.00 WIB. Untuk bangunan berupa rumah sederhana 2 lantai, dengan luas bangunan biasanya sekitar 36 meter persegi. Tidak ada halaman teras rumah sangat sempit dengan hiasan beberapa pot tanaman teduh seperti lily atau keladi. Untuk komponen praktisi biasanya menggunakan batako atau bata ringan dengan cat yang cukup lembut seperti biru telur asin, abu-abu, atau hijau muda. Untuk komponen struktur menggunakan kolom balok ukur 20x20 cm dan balok beton dengan ukur 15x20 cm, serta meggunakan jenis pondasi cakar ayam. Untuk penutup lantai mengunakan kramik motif ukur 15x15 cm, untuk menghalau rembesan air merampat pada dinding kramik juga dipasang di dinding dengan tinggi 50 cm dari lantai yang menambah kesan mengkilap. Penutup atap model pelana dengan bahan penutup berupa asbes.
  • Suara Kambing, satu lagi hewan yang bisa menjadi petunjunk model arsitektur rumah adalah kambing, hewan peliharaan Rosulullah SAW ini memang sering dibudidayakan di lingkungan pedesaan yang asri dan banyak vegetasi sebagai makanan alaminya. Halaman rumah sangat luas bisa untuk bemain volly waktu sore dengan pagar kayu ditumbuhi melati yang semerbak harum waktu pagi. Komponen praktisi rumah biasanya mengunakan kombinasi dinding bata merah dan dan kayu, bata merah dipasang dari pondasi setinggi kurang lebih satu meter selanjutnya disambung dengan kayu dengan tujuan bagian bawah tidak dimakan rayap atau lapuk karena rambatan air dari lantai, model rumah cukup luas bisa dikatakan dengan istilah “joglo” dengan atap limasan yang khas dan diatas wuwung ada hiasan dari logam yang bertuliskan tahun pebuatannya, untuk penutup atapnya genteng tanah liat dengan ukuran yang besar (mantili jumbo), bagian ventilasi cukup ketara dan ditonjolkan, jendela terbuat dari kaca hitam atau di pasaran biasa disebut riben, dimana ada tuas untuk membuatnya terbuka, selain itu cendela juga dilenkapi besi sebagai pengaman. Komponen struktur baik kolom dan balok 100% menggunakan kayu jati tua yang ukurannya beragam dengan pondasi dari batu atau biasa disebut opak, untuk penutup lantai biasanya menggunakan tegel abu-abu dengan ukuran 10x10 cm atau bisa juga dengan plesteran semen tanpa tulangan.
  • Suara mata elang, hal ini memang sedikit jarang dijumpai, namuh suara mata elang bisa menjadi sebuah petunjuk yang masuk akal akan kondisi arsitektur rumah teman. Untuk lingkungan rumah berada pada sebuah kompleks perumahan dengan model seragam dan ukuran bangunan 45 meter persegi, pekarangan sangat terbatas biasanya hanya muat untuk memarkirkan satu buat sepeda motor, terasa rumah juga terbatas dengan satu buah meja ukuran 80 x 40 dan tiga kursi rotan yang membuatnya sudah cukup penuh, untuk komponen praktisi menggunakan herbel atau batako dengan plesteran dan cat warna cream, peace atau warna yang tidak mencolok laiinya dengan batas antar rumah tetangga hanya satu tembok tersebut, kolom beton ukuran 15x15 cm dengan balok beton ukuran 10x20 cm, atap rumah menggunakan genteng kodok soka kebumen dengan rangka baja ringan, model atap perisai. Untuk penutup lantai menggunakan keramik polos ukuran 40x40 degan warna yang netral seperti hijau telur asin, coklat muda dan lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun