Mohon tunggu...
Adnan Haz Habibi Marsyaid
Adnan Haz Habibi Marsyaid Mohon Tunggu... Guru - Warga negara

Warga biasa pelukis kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buah Toleransi adalah Betawi

25 Agustus 2019   08:14 Diperbarui: 25 Agustus 2019   08:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo : Lokasi Lingkung Gunung , Gn Gede Jawa Barat/dokpri

Apabila terbesit istilah Betawi apa yang akan muncul di pikiran anda? Sebuah nama yang di nisbatkan kepada penduduk yang sudah lama mendiami ibukota dan bahkan saat ini sudah menyebar di sekitar daerah penyangga ibukota yaitu Depok, Tanggerang dan Bekasi. 

Bagi warga yang tidak tinggal di Jakarta, istilah Betawi pertama kali terkenal lewat budayanya yang berupa ondel-ondel ataupun kulinernya seperti kerak telor bagi orang yang kebetulan mengunjungi Ibukota akan bertemua dua hal tersebut. melalui jalur film pada dekade 80an terkenal artis pelawak Benyamin Sueb yang membawa isu isu sosial dibalut dalam lawakan khas lenong Betawi.

Istilah penamaan Betawi sendiri itu punya cerita, menurut sejahrawan Ridwan Saidi penaaman Betawi di ambil dari Flora Guling Betawi (cassia glauca), famili papilionaceae yang merupakan jenis tanaman perdu yang kayunya bulat seperti guling dan mudah diraut serta kukuh. Kemungkinan nama Betawi yang berasal dari jenis tanaman pepohonan ada kemungkinan benar. 

Menurut sejarahwan Ridwan Saidi pasalnya, beberapa nama jenis flora selama ini memang digunakan pada pemberian nama tempat atau daerah yang ada di Jakarta, seperti Gambir, Krekot, Bintaro, Grogol dan banyak lagi. "Seperti Kecamatan Makasar, nama ini tak ada hubungannya dengan orang Makassar, melainkan diambil dari jenis rerumputan.

Asal usul Suku Betawi pun masih jadi perdebatan namun ada pendapat yang menarik , sejarahwan Australia, Lance Castles mengumumkan penelitiannya menyangkut asal usul orang Betawi. 

Hasil penelitian yang berjudul "The Ethnic Profile of Jakarta" menyebutkan bahwa orang Betawi terbentuk pada sekitar pertengahan abad ke-19 sebagai hasil proses peleburan dari berbagai kelompok etnis yang menjadi budak di Batavia.

Mengikuti kajian Castles, antropolog Universitas Indonesia, Dr. Yasmine Zaki Shahab, M.A. memperkirakan etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Hasil sensus tahun 1893 menunjukkan hilangnya sejumlah golongan etnis yang sebelumnya ada. 

Misalnya saja orang Arab dan Moor, orang Melayu, orang Bali, Jawa, Sunda, orang Sulawesi Selatan, orang Sumbawa, orang Ambon dan Banda. Kemungkinan kesemua suku bangsa Nusantara dan Arab Moor ini dikategorikan ke dalam kesatuan penduduk pribumi (bahasa Belanda: inlander) di Batavia yang kemudian terserap ke dalam kelompok etnis Betawi.

Apabila mengikuti data historis sudah jelas bahwasanya Betawi lahir dari para orang tua suku suku di Nusantara, mereka bersatu dalam sebuah ikatan persaudaraan ataupun pernikahan yang akhirnya melebur , asimilasi ini tak mungkin terjadi apabila taka da rasa toleransi di antara mereka. 

Dan kini betawi modern sudah seharusnya tak melupakan sejarah mereka sendiri yang lahir dari berbagai suku di Nusantara bahkan luar nusantara, bersikap toleransi adalah sebuah identitas bagi suku Betawi. 

Kemajuan jaman terkadang menjadi tantangan bagi warga betawi tapi harusnya itu menjadi pemicu karena perubahan jaman adalah suatu keharusan tinggal bagaimana Warga Betawi beradaptasi dengan juga meningkatkan keilmuannya tak selalu bergantung sebagai pribumi mereasa punya wilayah, alangkah baiknya mindset seperti itu di kikis karena justru membuat manja Dalam kedewasaan berpikir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun