Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam yang Ramah dan Toleran

22 November 2020   10:04 Diperbarui: 22 November 2020   10:12 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : YouTube/Tommy Boy

Bagi para pembaca yang suka clubbing atau nge-cafe pasti tahu lagu Jump Around. Lagu itu adalah lagu wajib di klub malam dan cafe pada tahun 90-an sampai 2000-an. 

Lagu yang dinyanyikan oleh grup hip-hop asal Amerika Serikat House of Pain itu pertama kali dirilis dan menjadi hits di seluruh dunia pada tahun 1992. 

Vokalis utamanya Everlast juga pernah memenangi Grammy Award untuk kategori Best Rock Performance bersama Santana pada tahun 2000.

Lantas apa hubungannya lagu itu dengan islam? 

Nah, yang ingin saya ceritakan di sini bukan lagunya, grup band, atau Grammy Awardnya, tapi tentang kehidupan pribadi vokalis utamanya Everlast yang bernama asli Erik Francis Schrody.

Erik Schrody memutuskan untuk masuk Islam pada tahun 1996, lalu meninggalkan grup bandnya itu ketika sedang berada di puncak popularitasnya. Kebiasaannya minum minuman beralkohol dia tinggalkan, lalu berusaha menjadi seorang muslim yang taat. 

Lantas apa hubungannya dengan islam yg ramah dan toleran?  

Ketika Erik Schrody ditanya kenapa tertarik untuk masuk islam, dia menjawab tertarik dengan islam karena dia melihat prilaku muslim di sekitarnya yang baik dan ramah kepadanya, muslim yang dia kenal menghormati keyakinan agama lain, menghormati Yesus Kristus, dan tidak pernah mempengaruhi apalagi memaksanya untuk masuk islam. 

Jadi dia tertarik untuk masuk Islam dan menjadi muallaf karena melihat prilaku muslim yang ramah dan toleran. Islam yang rahmatan lil alamin. Islam membawa kasih-sayang untuk alam sekitarnya.

Bisa dibayangkan kalau muslim di sekitarnya ketika itu adalah muslim yang merasa paling benar sendiri, arogan dan memaksakan kehendaknya terhadap umat agama lain, tentu dia tidak akan tertarik dengan Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun