Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Amal Ibadahnya Tidak Bisa Menolongnya dari Siksa Neraka

29 Januari 2020   16:17 Diperbarui: 29 Januari 2020   16:17 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Ruslan Alekso

 Kita diperintahkan Allah untuk beribadah kepadaNya sebagaimana firmanNya dalam al-Qur'an : 

 "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku" (QS. Adz-Dzariyat:56).

Ibadah-ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, umrah, dan membaca al-Qur'an disyariatkan dalam islam, namun sebagian dari kita masih sering salah dalam memahami perintah Allah tersebut. 

Selama ini sebagian dari kita mengira amal ibadah yang banyak sudah cukup untuk menggapai surgaNya. Banyak kita jumpai orang-orang yang ujub atau bangga akan amal ibadah mereka yang banyak. Mereka mengira shalat-shalat wajib mereka yang selalu tepat waktu, shalat-shalat sunnah mereka yang tidak pernah putus, puasa senin-kamis mereka yang rutin, zakat mereka, haji mereka, jilbab mereka, janggut mereka, gamis mereka, bahkan jidat hitam dan celana cingkrang mereka akan membawa mereka ke dalam surgaNya dan menyelamatkan mereka dari siksa api neraka, padahal tidak. Demi Allah, tidak sama sekali.   

Rasulullah dalam salah satu haditsnya pernah bersabda, "Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelamatkannya dari neraka, tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah." (HR. Muslim). 

Dari hadits ini dapat kita pahami bahwa masuk-tidaknya kita ke dalam surgaNya, semata-mata karena rahmat Allah, bukan disebabkan oleh amal ibadah kita atau hal lainnya. 

Sebanyak apapun amal-ibadah kita tidak akan mampu menandingi rahmat Allah. Sebagai perbandingan, shalat kita selama 100 tahun tanpa henti sekalipun, tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan selama hidup kita, sehingga amal-ibadah kita tidak akan pernah cukup untuk membawa kita ke dalam surgaNya. 

 Lantas, apa yang harus kita lakukan agar dapat memperoleh rahmatNya? Banyak ayat dalam al-Qur'an yang menjelaskan hal tersebut, salah satunya adalah firman Allah dalam al-Qur'an surah Ali Imran :

 "Dan taatilah Allah dan rasul supaya kamu diberi rahmat. (Ali Imran :132). 

Dari ayat tersebut, dapat kita pahami bahwa jalan untuk mendapatkan rahmatNya adalah dengan menaati Allah dan rasulNya. Menaati di sini tentu dalam segala aspek. Menaati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, tanpa pilah-pilih, tanpa pandang bulu. Sebagai contoh misalnya, ketika kita melaksanakan perintahNya untuk beribadah kepadaNya, di saat yang sama kita pun wajib menjauhi laranganNya untuk menyakiti sesama makhluk, menyebar fitnah kepada orang lain, dan seterusnya. 

 Tidak jarang kita jumpai orang-orang yang taat beribadah, namun di saat yang sama justru sering menyakiti sesama makhluk dan menyebar fitnah, maka mereka itulah orang yang beramal-ibadah, namun tidak memperoleh rahmat Allah. Amal-ibadah mereka tidak ada gunanya karena tidak mampu membawa mereka ke surgaNya Allah, bahkan tidak mampu menolong mereka dari siksa api neraka. 

 Wallahualam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun