Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muslim Hui Yang Diistimewakan di Tiongkok

8 Juli 2019   15:24 Diperbarui: 9 Juli 2019   08:35 2499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Xi Jinping dan Muslim Hui ( Sumber: Xinhua)

Ketika berbicara mengenai umat Islam di Republik Rakyat Cina (RRC) atau Tiongkok, orang pasti akan menyebut Muslim Uyghur di Provinsi Xinjiang yang ditekan oleh Pemerintah Komunis RRC, padahal umat Islam di Tiongkok bukan hanya ada di Provinsi Xinjiang, tapi juga banyak tersebar di wilayah lainnya di negeri itu, seperti di Provinsi Ningxia, Gansu, Hainan, Qinghai, dan Yunnan. Suku yang menganut Islam selain Uighur adalah Suku Hui yang jumlahnya sekitar 10 juta jiwa. 

Foto : Wanita Muslim Hui sedang belajar Bahasa Arab (Sumber: Elizabeth Dalziel/AP)
Foto : Wanita Muslim Hui sedang belajar Bahasa Arab (Sumber: Elizabeth Dalziel/AP)
Berbeda dengan Suku Uighur yang secara ras dan etnis memang berbeda dengan rakyat Tiongkok pada umumnya karena berkulit putih dan berhidung mancung, maka Suku Hui ini tidak berbeda dengan rakyat Tiongkok pada umumnya yang berkulit kuning dan bermata sipit. 

Suku Hui juga menggunakan bahasa Mandarin dan memiliki budaya yang sama dengan rakyat Tiongkok pada umumnya. Mereka juga tidak pernah punya keinginan untuk merdeka dari RRC. Laksamana Cheng Ho yang legendaris itu berasal dari Suku Hui.  

Foto : Hui Culture Park (Sumber: visitaroundchina.com)
Foto : Hui Culture Park (Sumber: visitaroundchina.com)
Hal itulah yang membuat Muslim Hui bisa hidup damai dan menjalankan ajaran Islam dengan tenang tanpa pembatasan atau gangguan dari pemerintah RRC. 

Muslim Hui dibiarkan mendirikan banyak mesjid dan sekolah islam, serta pergi haji dan umrah, bahkan pemerintah RRC saat ini sedang membangun kota muslim terbesar di dunia yang diberi nama Hui Culture Park di Yinchuan. 

Di kompleks yang dibangun di atas lahan seluas 67 hektare dengan biaya mencapai USD 3,5 miliar dolar Amerika atau sekitar 45 triliun rupiah itu, selain dibangun masjid, juga dibangun berbagai fasilitas seperti museum, tempat pertunjukan, restoran halal, dan taman-taman yang luas.

(Dari berbagai sumber)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun