Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masjid Jami Al-Aqsha, Kiblat yang Terlupakan

5 April 2019   14:20 Diperbarui: 5 April 2019   14:45 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Masjid Jami al-Aqsha (Dokumentasi pribadi)

Ini adalah Masjid Jami al-Aqsha yang berada di bagian selatan al-Quds di kota tua Yerusalem, Palestina. 

Bagunan ini sering disebut Masjidil Aqsha, padahal Masjidil Aqsha adalah nama keseluruhan komplek seluas 144.000 meter persegi yang salah satu bangunan di dalamnya adalah masjid ini. Masjid ini sering juga disebut Masjid Qibli karena merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum dipindahkan ke Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. 

Masjid ini juga diklaim oleh kaum Yahudi karena mereka meyakini tempat ini dulunya merupakan Bait Suci atau kuil Yahudi yang dibangun oleh Raja Solomo (Nabi Sulaiman Alaihissalam).    

Bangunan seluas 4.648 meter persegi berkubah abu-abu ini mampu menampung hingga 5.000 jama'ah dan merupakan masjid utama di komplek Masjidil Aqsha yang menjadi tempat Imam Besar Masjidil Aqsha memimpin shalat.

Foto : Suasana di dalam Masjid Jami al-Aqsha (Dokpri)
Foto : Suasana di dalam Masjid Jami al-Aqsha (Dokpri)

Pendirian masjid ini pertama kali dirintis oleh sahabat nabi, Umar bin Khattab Radiallahuanhu, dan mulai dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdul Malik dari Dinasti Umayyah pada tahun 685 dan selesai pada tahun 705. Masjid ini pernah diubah menjadi istana dengan nama Templum Solomonis ketika direbut oleh pasukan kristen dalam Perang Salib I. Baru pada tahun 1187, ketika Salahuddin al-Ayyubi berhasil merebut kembali Yerusalem, bangunan ini dikembalikan ke fungsi semula sebagai masjid. 

Selama ratusan tahun, bangunan yang berada di dalam komplek Masjidil Aqsha ini diperebutkan oleh umat Islam dan kaum Yahudi.  Ketika Israel merebut dan menguasai Yerusalem pada tahun 1967, bangunan ini tetap difungsikan sebagai masjid sampai sekarang, sedangkan kaum Yahudi menggunakan tembok sebelah barat dari komplek masjid ini sebagai tembok ratapan.

Alhamdulillah ketika ke Yerusalem tahun lalu, saya berkesempatan untuk melaksanakan Shalat Idul Adha berjama'ah dengan warga Palestina di bagian dalam masjid ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun