Mohon tunggu...
Xerpihan
Xerpihan Mohon Tunggu... Penulis - Start-up Perbaikan Teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Xerpihan adalah perusahaan start-up tentang Artificial Intelligence untuk perbaikan teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Website kami dapat diakses di xerpihan.id

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Perbedaan British, American, dan Australian English

14 April 2021   12:38 Diperbarui: 14 April 2021   13:47 3242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

British English, American English, dan Australian English berasal dari tiga tempat yang berbeda: Inggris, AS, dan Australia. Ketiganya berada di tiga benua yang berbeda dan saling berjauhan. Oleh karena itu, isolasi wilayah membuat adanya keterputusan aksen di antara ketiga negara tersebut. Meski demikian, British English dan Australian English memiliki banyak kesamaan, oleh karena hubungan kultural Australia dengan Inggris yang lebih kuat – Australia sebagai sebuah negara federasi baru terbentuk pada tahun 1900.

Inggris sendiri, di sisi lain, merupakan salah satu negara yang kental dengan nuansa Eropa. Bahasa Inggris sendiri masuk pada kategori Bahasa Jermanik Timur, yang berasal dari dialek Anglo-Frisian yang dibawa dari wilayah-wilayah yang sekarang adalah Belanda dan Jerman. Bahasa ini mulai dimasuki unsur-unsur Bahasa Prancis saat orang-orang Inggris di abad ke-18 sedang tren untuk memasukkan Bahasa Prancis dalam sehari-hari – bahkan slogan Kerajaan Inggris Dieu et mon droit (Tuhan dan hakku) sendiri berbahasa Prancis. Oleh karena itu wajar saja bila British English banyak memasukkan istilah-istilah dari Eropa, termasuk Bahasa Prancis.

(Britannica.com)
(Britannica.com)
Dua Negara yang Sama-sama Ingin Tampil Beda

Kalau ini terkait banget dengan perbedaan antara British English dan American English. Jadi, seperti yang tadi disinggung, AS pada mulanya adalah jajahan Inggris yang penduduknya merupakan para imigran dari Eropa (terutama Inggris). Saat mereka bertolak ke benua Amerika, mereka membawa serta bahasa yang umum pada saat itu, dengan huruf “r” di akhir kata yang diucapkan seperti halnya American English sekarang.

Sementara itu, di kota-kota di selatan Inggris (terutama London), orang-orang dari kelas baru yang lebih mapan menginginkan cara untuk membedakan diri mereka dari orang lain, jadi mereka mulai mengubah sebagian pelafalan Bahasa Inggris mereka, seperti meniadakan pengucapan huruf “r” di akhir kata. Model ini kemudian berkembang menjadi Received Pronounciation (atau Queen’s Pronounciation), yang menjadi aksen British English standar.

Di belahan bumi lain, American English sedikit banyak dipengaruhi oleh leksikografer Noah Webster – kalian tentu tahu Webster dari kamusnya, yang kini dikenal dengan Merriam-Webster Dictionary. Webster ingin ejaan Bahasa Inggris di AS lebih lugas dan sesuai dengan apa yang diucapkan. Tetapi Webster diyakini juga ingin membedakannya dari British English, untuk lebih menunjukkan kemerdekaan AS dari negara penjajahnya dahulu. Maka jadilah sebagian ejaan American English berbeda dari British English, seperti menghilangkan kata “u” dalam colour menjadi color.

Penutup

Sudah sedikit lebih tahu kan perbedaan British English, American English, dan Australian English? Semoga bisa cukup membantu ya. Teruslah belajar untuk memperbaiki Bahasa Inggris kalian agar semakin piawai ke depannya. Keep up your spirit!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun