Mohon tunggu...
Bang Zero
Bang Zero Mohon Tunggu... lainnya -

simple ajah

Selanjutnya

Tutup

Money

Asyiknya Transaksi Kartu Kredit dengan Bank Syariah Mandiri

22 Mei 2010   04:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:03 8127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bank Syariah Mandiri Siang itu cuaca sangat terik. Mengigat memang sedang memasuki musim kemarau. Kondisi ini semakin membuat kepala BangZero yang memang sedang pusing karena gejala flu, menjadi semakin bertambah kepenatan yang dirasakan. Akhirnya BangZero memutuskan untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat dzuhur. Alhamdulillah, perut sudah tidak lagi keroncongan karena sudah terisi oleh sepiring makan siang. Sehingga mudah-mudahan bisa lebih menambah ke-khusyu'an, semoga. Karena untuk khusyu' adalah suatu hal yang masih sangat sulit untuk diperoleh didalam shalat BangZero (pfuiihh,,) Akhirnya setelah shalat, BangZero melangkahkan kaki ke parkiran motor untuk mengarahkan perjalanan ke Bank Syariah Mandiri. Kebetulan lokasinya tidak terlalu jauh, tapi juga tidak cukup dekat jika ditempuh dengan berjalan kaki. Apalagi di cuaca panas seperti ini. (ughh) Kemarin, di jam-jam seperti inilah BangZero kedatangan tamu rutin bulanan. Ya. Tamu ini memang cukup rutin datang setiap bulan di periode tanggal yang sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Yang setiap kali datang, bagaimanapun cuaca-nya, tamu itu selalu tersenyum ramah. Dialah Pak Pos, sang pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi, ah, qo jadi membicarakan Pak Pos? Sekarang ini BangZero sedang mengarahkan motor ke Bank Syariah Mandiri untuk menabung. Karena kemarin Pak Pos datang membawa surat tagihan kartu kredit Bank Mandiri jadi sekalian membayar Kartu Kredit. Ya, BangZero memang punya tagihan kartu kredit nih. BangZero memang salah satu nasabah aktif kartu kredit. Tapi jangan negatif dulu. Karena selama ini BangZero selalu tercatat sebagai nasabah dengan histori pembayaran yang bagus. Karena memang Kartu Kredit cukup bermanfaat jika digunakan secara bijak. Tapi tunggu dulu. Ah, dasar BangZero, kalo bicara jadi suka nglantur. Just info ajah, BangZero beberapa waktu lalu membuka rekening di Bank Syariah Mandiri. Niat awalnya sih untuk menabung biaya pernikahan. Tapi karena kebetulan Bank Zero memang juga memiliki kartu kredit Bank Mandiri, apa salahnya kalo dana yang tersimpan di Bank Syariah Mandiri digunakan dahulu untuk membayar tagihan? Akhirnya, siang inilah BangZero memantapkan roda motor untuk menuju KCP Bank Syariah Mandiri dibilangan Sudirman, Jakarta, untuk menabung sedikit rezeki yang tersisa demi mewujudkan impian, MENIKAH. :-) Setelah sampai di parkiran dan memarkirkan motor di sudut lapangan yang sedikit teduh oleh pepohonan, BangZero dengan mantap dan sedikit bergegas, menuju ke kantor Bank Syariah Mandiri. Bukan karena apa-apa. Tapi cuaca semakin panas. Khan lumayan menyejukkan tubuh sedikit di ruangan KCP yang adem oleh AC ;-) (he..he..he...) Pintu dibuka dari dalam dan BangZero langsung disambut oleh senyum ramah Pak Satpam. "Ada yang bisa dibantu, Pak?" begitu sapa-nya. "Oh, 'ga pa-pa, mas, saya bisa sendiri qo." BangZero menolak tawarannya dengan halus. Akhirnya, setelah berdiri sekitar 5 menitan di meja khusus dokumen slip untuk mengisi form tabungan dan menunggu sekitar 8 orang antrian, giliran BangZero pun tiba. "Selamat siang, Pak. Ada yang bisa dibantu?" terdengar sapa-an standar layanan dari petugas teller yang cukup manis itu. "O,ia, mba. Ini, saya mau setor tabungan syariahnya." jawab BangZero sambil menyerahkan slip setoran dan sejumlah dana. Dengan sigap petugas teller mengisi tabel sistem teller di komputernya yang tidak bisa dilihat oleh BangZero. Dan setelah coret sana, coret sini di slip setoran itu, petugas teller tadi kembali bertanya dengan senyum manisnya, "Transaksi sudah masuk dan tercatat, Pak. Ada lagi yang bisa saya bantu?" BangZero-pun kembali bertanya," mba, saya mau membayar kartu kredit Bank Mandiri, bisa?". Dengan sedikit raut wajah yang berubah karena alisnya yang terangkat, mungkin karena bingung, akhirnya petugas teller tadi menjawab pertanyaan BangZero, "Maaf, Pak. Kartu Kredit Mandiri tidak bisa dibayar melalui Bank Syariah Mandiri. Tetapi harus dibayar diloket langsung, atau melalui ATM Mandiri." petugas tadi menjelaskan. Lalu kembali bertanya," Bapak sudah punya rekening Bank Mandiri?" "Belum", jawab BangZero singkat, sedikit kecewa. "Kalau begitu silahkan buka rekening Bank Mandiri terlebih dahulu, Pak. Karena Bapak tidak dikenakan biaya pembayaran sebesar Rp. 10.000, jika menggunakan ATM Bank Mandiri ." jelasnya sambil berusaha menawarkan bantuan sekaligus produk perbankan. "Iya, mba. Lain kali." Jawab BangZero singkat. "Baik, Pak. Jika tidak ada lagi yang bisa saya bantu. Terima kasih." katanya menutup pembicaraan. Ah. Kiranya meskipun berasal dari satu atap yang sama, rupanya antara Bank Mandiri dan Bank Syariah mandiri tidak memiliki satu sistem yang terintegrasi bersama. Jika hal ini saja tidak bisa dilakukan, bagaimana mungkin pembayaran kartu kredit bank lain bisa dilakukan oleh ATM Bank Syariah Mandiri? Apa sebabnya yah? Padahal jika hal ini bisa dilaksanakan, tentu menjadi satu kekuatan baru bagi jaringan Bank Mandiri. Bisa dibayangkan jika transaksi kartu kredit, yang secara umum adalah produk yang sering digunakan oleh banyak orang, bisa dilakukan dengan menggunakan ATM Bank Syariah Mandiri. Bisa menjadi terobosan strategi pemasaran yang sangat dahsyat di dunia perbankan. Karena walau bagaimanapun, secara syariah hal ini tidak melanggar hukum apapun. Toh ketika dimadinah Rasulullah saw biasa melakukan transaksi dengan orang-orang yahudi yang melakukan riba. Artinya transaksi syar'ie untuk pembayaran ribawi. Tapi entahlah. Mungkin juga BangZero yang salah karena kurang memahami hukum transaksi secara syar'i. Akhirnya, dengan langkah gontai, memandang keluar pintu Bank, kembali terbayang cuaca panas menunggu BangZero. Ah, ternyata Asyiknya Transaksi Kartu Kredit dengan Bank Syariah Mandiri, masih berada dalam angan-angan BangZero. Belum dapat direalisasikan.Semoga saja cerita ini dapat menjadi bahan pemikiran bagi perkembangan Bank Syariah didalam bersaing dengan Bank Konvensional. Artikel sudah pernah dipublikasikan di situs BangZero

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun